Tuesday, May 26, 2009

Get Well Soon Beloved sist

Adek saya si Azaria a.k.a Iboen kemaren lusa masuk rumah sakit. Gara-garanya kecapekan trus pingsan di sekolah. Dia sih, uda tau ga boleh capek-capek tetep aja ngeyel. Disuruh tidur di rumah pas libur hari kamis kemaren malah ikut sparring basket di SMA 5 Malang. Nah, disana pingsan juga. Tapi ga berani bilang sama Papa Mama, diem aja. Ceritanya cuma sm adek saya yang gede, si Astika a.k.a Mbloma, si Mbloma juga diancam ga boleh bilang-bilang ke papa.
Dia emang anaknya kaya cacing kepanasan. Suka loncat sana loncat sini pergi sana pergi sini. Makanya walaupun makanya sepiring penuh ga pernah bisa ndut dianya *saya iri*
Karena dia sebentar lagi penjurusan, jadi dia tiap hari les. Nah jam lesnya itu abis maghrib. Kalau jam 6 gitu kan selesainya sekitar jam 8, nah dia ngga langsung pulang, pergi kemana dulu sama temennya. Mungkin karena tiap hari kena angin malem dan naik motor jadi tumbang dia *dia belum dikasih nyetir mobil sama papa*
Dia juga ikut Pakibra, jadi Anggota Paski Kota Kediri juga. Tau sendiri lah kalau latihan paski itu capek. Panas, haus. ini juga yg mungkin bikin dia tumbang





Tapi kalau udah tumbang gitu kan kapok dia, jadi abis ini kegiatannya yang banyak itu ditinggalin deh semua. No Basket, No Paski, No Naik motor malem-malem. Kalau Les msh OK lah karena dia emang harus les, kalau ga gitu ga bakalan mungkin dia belajar. Dia juga kayanya bakalan tidur di RS 2 hari kedepan, bukan apa-apa, memang sama Papa disengaja gitu. Biar dia tidur. Kalau di rumah kan jalan-jalan terus. Di rumah sakit? ga bisa, soalnya tiang infusnya harus dibawa kalau mau kemana-mana
Get Well soon, dear... Nanti kita beli sepatu bersama kalau km uda sembuh

*Psssttt... Ini fotonya diambil diam-diam tanpa sepengetahuan dia, jd kalau ada temennya yang kebetulan mampir jangan bilang-bilang ya. Nanti aku dipentung pake tiang infus*

Sunday, May 24, 2009

Pak Boediono Neolib? Are u sure??

Beberapa hari kita dijejali dengan tayangan berita yang menginformasikan serangan tokoh-tokoh partai Politik yang menyerang Pasangan SBY-Boediono terutama menyerang Pak Boediono menuduh bahwa beliau adalah seorang tokoh yang berpaham Neoliberalisme yang pasti akan merugikan rakyat jika kelak terpilih menjadi wapres berpasangan dengan Pak SBY.
Nah sekarang saya tanya kepada anda, teman-teman saya tercinta yang kebetulan membaca artikel ini. Apa sih Neoliberalisme itu? Adakah dari kalian bisa menjelaskan pada saya kenapa Pak Boediono sampai dituduh berpaham Neoliberal? Dan kenapa hampis semua ekonomi yang berorientasi pada kerjasama investasi negara asing dikatakan neoliberal?
Kenapa saya bertanya? Karena beberapa hari yang lalu ketika saya berdiskusi bersama teman-teman saya yang kebetulan aktivis organisasi Ekstra kampus dan menjadi barisan depan orang-orang yang menolak Deklarasi Pasangan SBY-Boediono, mereka sendiri sebenarnya kurang mengerti apa itu Neoliberalisme. Jadi mereka berangkat berdemo hanya karena mereka terprovokasi teman-teman yang lain yang mengatakan bahwa pasangan SBY-Boediono itu Jelek. Pokoknya jelek, tanpa penjelasan lebih lanjut. SBY-Boediono itu Neoliberal, akan menyengsarakan rakyat. Tanpa Penjelasan lebih lanjut.
Dengan pengalaman itu, saya akan mencoba menjelaskan arti Neoliberalisme dengan kutipan dari wikipedia dan berbagai Referensi lain. Dengan segala keterbatasan saya semoga artikel ini berguna dan bermanfaat bagi siapapun yang ingin tau lebih dalam tentang apa itu neoliberalisme
Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan berujung pada tindakan koruptif.
Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan bebas, merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya investasi.
Neoliberalisme merupakan sebuah fenomena sosial-politik yang biasanya dialamatkan kepada sekelompok penguasa dan intelektual di Barat yang mendukung dan ingin menghidupkan kembali gagasan-gagasan liberalisme klasik. Neoliberalisme adalah kata lain dari “liberalisme baru”. Neoliberalisme kerap dianggap sebagai pendukung pasar bebas, ekspansi modal dan globalisasi.
Istilah neoliberalisme sering disalah-artikan. Misalnya, ada sebagian yang menganggap bahwa ekonomi pasar identik dengan neoliberalisme. Menurut B. Herry Priyono, neoliberalisme memang melibatkan aplikasi ekonomi pasar, tetapi tidak semua ekonomi pasar bersifat neoliberal: ekonomi pasar sosial tidak bersifat neoliberal. Awalan neo (baru) pada istilah neoliberalisme menunjuk pada gejala yang mirip dengan tata ekonomi 30 tahun terakhir dengan masa kejayaan liberalisme ekonomi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang ditandai dominasi financial capital dalam proses ekonomi. Namun, yang terjadi dalam 30 tahun terakhir tersebut (akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20) bercorak lebih ekstrem dan gejala ini berlangsung dengan berakhirnya era besar yang disebut embedded lberalism.
Neoliberal merupakan paham pembaharuan dari liberalisme dan teman-temannya(kapitalisme dan globalisme) semuanya ini menganut sistem ekonomi yang kekuatannya ada pada modal individu (swasta). Mungkin karena masyarakat Indonesia yang masih berkutat pada kemiskinan itulah yang menyebabkan paham ini sulit diterapkan di Indonesia. Mereka takut dengan Naiknya Boediono sebagai Cawapres nantinya bukan memajukan ekonomi kerakyatan tetapi hanya akan memperkuat daya cengkram kaum-kaum liberal.
Ekonomi pasar bebas memang belum cocok diterapkan di Indonesia, masih perlu campur tangan pemerintah untuk mengontrol jalannya perekonomian yang berusaha agar tetap berpihak pada kaum proletar.
Sebenarnya paham neoliberal masih banyak cabang dan rantingnya, dan untuk Indonesia mungkin ada cabang atau ranting dari liberalisme yang cocok diterapkan apabila kita ini pintar memadukan antara ekonomi kerakyatan dengan ekonomi “ala” barat itu. Jadi janganlah selalu memandang sesuatu yang berasal dari barat itu jelek. Sudut pandang kita juga menentukan apakah masalah itu jelek atau baik. Dan kenapa kita tidak menyaring kebaikan dari kejelekan tersebut dan mencari yang paling tepat sehingga bisa diterapkan di negara ini
Apakah Boediono benar seorang Neoliberal?? mungkin saja.
tapi saya punya alasan kenapa saya tidak percaya beliau seorang Neoliberal Sebelum Boediono menjadi menteri keuangan, total utang luar negeri Indonesia terhadap PDB di atas 100 persen. Namun selama menjabat, rasio total utang terhadap PDB kurang dari 31 persen. Bahkan, selama meniti karir di Bappenas, menteri keuangan, lalu menjadi Menko perekonomian di kabinet Indonesia bersatu justru mendukung program BLT, PNPM juga KUR.
Pak Boed dan Pak Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menko Perekonomian bekerja keras memulihkan stabilitas ekonomi yang “gonjang-ganjing” di bawah pemerintahan Gus Dur. Hasilnya cukup mengesankan. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan terus menerus.
Dan tuduhan yang menyebut Pak Boediono haus kekuasaan jelas tidak benar karena ketika Pak SBY akan meresshuffle kabinet dan sempat mempertimbangkan pemilihan Pak Boediono beliau malah tidak bersedia menjabat
Itu jelas bukan neo liberal. Jadi tuduhan yang dihembuskan selama ini, nampaknya tidak beralasan. Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang bisa berpikir tidak linier tapi memberikan terobosan di tengah krisis. Silakan membaca tulisan Pak Faishal Basri tentang Pak Boediono disini
Saya juga menambah kadar Positive Thinking saya setelah melihat foto ini


Kesederhanaan yang diperlihatkan beliau dari penampilan mungkin saja bisa diragukan sebagai kepura-puraan, Tapi kesederhanaan sorot mata beliau tentu bukan settingan. Karena mata adalah jendela hati kan? Thx Mas Wisnu Nugroho for boosting my trust to them
Sebenarnya kenapa sih beliau ini dituduh Neoliberal? Apakah orang-orang yang mengatai beliau itu Neoliberal ada di balik setiap pengambilan keputusannya? apakah pernah melihat beliau menjadi "titipan" IMF? Kenapa Pak Boediono yang dituduh dan bukan Menkeu yang lain?
Dan jika memang beliau Neoliberal kenapa malah mengakhiri kerja sama dengan IMF di masa Pemerintahan Bu Megawati? Pak Boediono juga menerapkan aturan2 ekonomi yang ketat sehingga arus modal dan uang tidak terlalu bebas berkeliaran di Indonesia, sehingga ekonomi kita tidak labil. Akibatnya, kinerja Indonesia dalam menghadapi krisis termasuk TERBAIK di Asia bersama India dan Cina.
Alasan banyak orang yang kontra dengan Pak Boediono dan penunjukannya sebagai Wapres Salah satunya yaitu karena Boediono seorang yang berasal dari non-partai (profesional), tidak terlalu islami, dan yang paling kritis yaitu ia seorang neoliberal (antek IMF), kebanyakan yang kontra dengan Boediono kerena ia seorang neoliberal adalah para aktivis dan dari kalangan LSM. Alasan kenapa Boediono dikatakan sebagai neoliberal karena ia lulusan Business Economics, Wharton School, University of Pennsylvania, AS dengan gelar Doctor of Philosophy. Apakah karena ia lulusan AS yang notabene negara liberal?
Tak sampai disitu Track Record di bidang ekonomi yang juga membawanya menjadi Internal Auditor Bank Of Amerika cabang Jakarta tahun 1969-1970, itu yang membuat masyarakat yang menolak Boediono sebagai Cawapres mendampingi SBY, mereka menilai karena ia pernah bekerja d Bank asing, langsung mencapnya sebagai antek asing yang pahamnya (pasti) neoliberal.
Ada pula yang mengatakan karena Boediono seorang neoliberal maka ia tidak islami, bukannya agama itu urusan makhluk dengan tuhannya. Janganlah dicampur masalah negara dengan masalah agama, karena negara Indonesia ini adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Jadi jangan Padahal dulu Boediono pernah menjadi Gubernur pengganti Bank Pembangunan Islam untuk Indonesia sekitar tahun 1993-1998.
Lucunya lagi, kenapa bagi yang menolak Boediono, tidak mempermasalahkan ketika ia naik sebagai Gubernur BI, padahal BI merupakan regulator bagi perekonomian kita.
Kalau anda tidak setuju dengan pasangan SBY-Boediono karena suatu paham ekonomi, kita masih punya kandidat Capres dan Cawapres lain yang mungkin mempunyai pemikiran baru untuk memajukan perekonomian bangsa ini.Tidak setuju SBY-Boediono? Tidak usah contreng, pilih Mega-Pro. Tidak setuju Mega-Pro? Pilih JK-Win. Tidak setuju JK-Win? Pilih SBY-Boediono. Tidak suka ketiganya? Jangan Golput! Pilih satu dari ketiganya yang jelek itu, pilih yang paling baik dari yang jelek. Saya yakin pasti ada.
Kita sebagai warga negara yang cerdas juga harus cerdas dalam menentukan pilihan, banyak-banyaklah membaca
Yang terpenting siapapun yang akan menjadi RI 1 dan RI 2, kita harus terima dengan legowo karena itu pilihan rakyat dan jangan sampai hanya dengan berbeda pandangan atau paham, kita terpecah belah, bukankah kita punya wakil rakyat yang akan mengontrol semua kebijakan dan langkah yang akan diambil pemerintah nantinya. Jika memang Pak Boediono seorang Neoliberal dan kebijakannya kelak ada yang merugikan rakyat (saya yakin pasti ada karena tidak ada manusia yang sempurna. Pak Boediono juga bukan Superman, Nabi, atau Tuhan) saya yakin, wakil rakyat yang sudah kita pilih dalam Pileg lalu dan Para tokoh-tokoh politik akan mengingatkan beliau. Jadi janganlah menghujat terlalu keras. Kelak kita akan malu jika ternyata memang Pak Boediono dan Pak SBY memang bisa membawa kesejahteraan rakyat maka kita yang sudah terlanjur menghujat akan malu.
Biarlah tokoh-tokoh itu saling menghujat dan Menuduh. Tapi sebaiknya kita sebagai rakyat biasa dan bukan tokoh politik mencari dan membaca referensi tentang tokoh-tokoh yang saling menghujat itu secara teliti. Karena apa? karena kita yang memilih. Kita yang menentukan seperti apa negara ke depan.
Lebih baik kita melihat kemampuan pak Boediono di bidangnya, tidak perlu kita melihat pahamnya, karena saya yakin beliau pasti akan melakukan yang terbaik untuk negara.

Friday, May 22, 2009

Moving Upstair

Sebenernya agak basi sih cerita ini secara saya udah pindah kamar ini lebih dari 2 minggu. Tapi oke lah, daripada nggak diceritain sama sekali.
Jadi saya sekarang pindah kamar, dulu kamar di Lantai 1 kamar bagian depan (deket sama kandang kelinci) sekarang saya pindah ke kamar atas yang agak gedean dari kamar bawah. Kenapa saya dikasi kamar di atas? saya sendiri ngga tau tuh, papa mama bilang saya suruh pindah ya pindah aja deh gpp. Lagian kamarnya ini gede, mau guling-guling, gelundungan, lompat-lompat, joging, sampai senam juga bisa. Seneng aja deh saya disuruh pindah.
Salah satu faktor saya disuruh pindah keatas mungkin karena adek saya yang di bawah saya pas ini mau mulai kuliah taun ajaran depan ini, dan dia menuntut kamar sendiri dan nggak mau sekamar sama saya. Saya juga ga mau sekamar sama dia sih, dia cerewet soalnya MySpace
Kamar saya yang baru ini, karena tempatnya di lantai 2 dan langsung menghadap ke balkon jadi punya cahaya yang oke banget, jadi ga perlu idupin lampu di siang hari walaupun lagi mendung paling gelap sekalipun tinggal buka aja pintu dan jendela yang besar-besar itu. Dan juga pemandangannya oke banget. terutama kalau pagi abis subuh gitu. wah... MySpace


Kamar saya ini adem juga, karena ventilasinya banyak jadi anginnya ga perlu repot-repot cari jalan masuk. Jadi ga perlu repot-repot pasang AC di kamar ini.

Pemandangan dari jendela saya

Setelah pindah ke kamar ini saya juga ga perlu repot-repot bunyiin alarm hape dan weker saya setiap subuh. Karena dari kamar saya ini suara adzan subuh kedengeran kenceng banget. Jadi pasti bangun buat Sholat, walaupun abis itu tidur lagi sampe siang. MySpace
Tapi ngga enaknya kamar ini jauh dari kandang kelinci, jadi suka lupa kasih makan kalau malem. Dan kelinci saya ngga bisa dibawa naik ke atas karena bakalan kepanasan kalau kandangnya ditaruh di balkon. Daripada dia mati kepanasan ya udah deh biar aja dia dibawah

Toh dia juga punya singasana tetap kalau main ke kamarku

Dan lagi kamarku ini karena luas jadi ngepelnya capek. Dan seperti saya ceritain di Post sebelumnya, di rumah saya itu ga ada pel yang pakai tangkai. Harus Jongkok ngepelnya. Dan karena kamar ini jendelanya besar jadi harus sering-sering disapu karena kalau ga gitu pasti berdebu dan bikin kaki kotor. Trus kalau mau ambil minum kudu turun dulu ke dapur. dan kalau abis dari bawah dan ada barang yang kelupaan dibawa naik terpaksa juga harus turun tangga lagi. Turunnya sih ga masalah, naiknya itu yang capek MySpace


Saturday, May 16, 2009

Pak SBY dan Nobisuke Nobi dan Papa Saya

Saya sedang malas membahas masalah politik nih. Kan yang sedang Happening ini Deklarasi SBY Berboedi di Sabuga kemaren. Tapi tentu saya yakin sudah banyak sekali Blogger selain saya yang membahas masalah itu.
Mau Komentar sedikit saja tentang deklarasi itu. Saya yakin siapapun Cawapres yang dipilih Pak SBY sudah melewati "seleksi" dan pertimbangan-pertimbangan matang. Jadi kita tidak perlu memprotes terlalu keras, toh suda deklarasi, jadi mau apa? Sebaiknya kita sebagai rakyat mendukung Pemimpin-pemimpin yang akan maju Pilpres natnti. Siapapun beliau, dari kalangan mana, atau dari latar belakang apa, karena dengan kita mendukung mereka saja kita sudah ikut menegakkan Demokrasi. Entah siapa pilihan kalian. Entah JK-Win, SBY Berboedi, atau Mega-Prabowo, marilah kita sebagai bangsa yang besar dan berpendidikan mensukseskan Pilpres 2009 dan belajar berkomentar dengan baik, suka atau tidak suka, agar negara kita dapat lebih baik dan baik lagi di masa depan. (sudah cek DPS belom? Jangan lupa memastikan nama kalian terdaftar ya, satu suara kita menentukan kemajuan bangsa)

Nah sekarang saya mau mempost postingan saya yang sudah agak lama mengendap di Notepad ini. Ini anekdot saja ya, hanya sekedar untuk menyegarkan pikiran ditengah semua kekisruhan di Indonesia dan keruwetan di dunia Perpolitikan. Sekali-kali refresh Brain lah, jangan bahas politik secara serius terus.
Tentunya kalian sudah pada tau Bapak Presiden kita Tercinta yang akan bertarung lagi pada Pilpres 2009 nanti dan Berpasangan dengan Prof Dr. Boediono itu sudah pada tau saya yakin.
Saya disini mau menyinggung sedikit tentang Ayah Nobi Nobita dalam komik Doraemon. Tau doraemon kan? Kucing Robot dari Jepang yang punya kantong ajaib yang bisa ngeluarin bermacam-macam alat ajaib ituYang film kartunnya setiap minggu ada di RCTI dan komiknya ada sekitar 45 jilid dan 25 Jilid Doraemon Petualangan serta berjilid-jilid Doraemon Spesial itu.
Ayah Nobita ini Namanya Nobisuke Nobi. Seorang pekerja kantoran yang sangat sabar dan sayang pada Nobita walaupun anaknya ini sering dapat nilai 0.

Nobisuke selalu mengharapkan Nobita agar tidak menjadi seperti dirinya seorang pekerja kantoran dan gagal dalam melakukan apapun. Ia sering membelikan Nobi setumpuk ensiklopedia yang kemudian hanya dijadikan pajangan saja. Nobisuke juga suka petualangan, ia juga sering menasihati agar Nobita keluar rumah menikmati hangatnya sinar matahari daripada hanya tidur-tiduran di rumah. Meskipun begitu, ia sangat memanjakan Nobita, ia jarang sekali memarahi Nobi.

Nah sekarang saya mengajak kalian semua mencermati Foto Pak Nobi diatas dan membandingkan dengan Foto Bapak Presiden kita sekarang ini

Sekarang saya tanya, adakah kemiripan antara Beliau berdua teman-teman??

Kalau menurut saya sih mirip.
Tapi bedanya, Pak Nobisuke "hanya" pekerja kantoran biasa sedangkan Pak SBY seorang Presiden yang Prestasinya luar biasa (masuk 100 influential People versi Majalah Time lo)
Pak Nobisuke punya anak yang nilainya hampir selalu 0 dan manja, sedangkan Pak Beye Punya 2 Putra yang pintar dan membanggakan.
Pak Beye adalah Tokoh Real, sedangkan Pak Nobi hanya Tokoh ciptaan Fujiko F Fujio di Komik Doraemon yang munculnya cuma sekali-sekali

Nah, sekarang saya mengajak melihat Foto dibawah ini

Ngga kenal? Hahaha... Memang foto yang diatas itu adalah foto Papa saya yang menurut saya mirip sama Pak Nobisuke. Dan Postur badannya Mirip Pak SBY dan wajahnya juga agak mirip kalau kumisnya ngga ada. Papa saya juga cuma pegawai Pemerintahan biasa di Dinas Catatan Sipil Kab. Kediri
Papa saya, Pak SBY, dan Pak Nobisuke mempunyai satu persamaan selain persamaan wajah. Mereka bertiga bangga pada anak-anaknya bagaimanapun keadaannya (walaupun nilai saya dan adik2 ga separah nobita atau se-excellent kedua putra Pak Beye sih, dan mereka bertiga juga ga mau anak-anaknya gagal dan mengharap anak-anaknya bernasib lebih baik dari mereka.

Saya Cinta Pak Nobisuke, Saya Cinta Pak SBY, tapi saya paling cinta sama Papa saya. I miss U Papo......

Friday, May 15, 2009

Asisten Rumah Tangga (ART)

Saya sekarang sampai 10 hari kedepan ditinggal ART saya pulang kampung (FYI, her name is Mbak Ayuk, i usually call her Mbak Yay, and Her Daughter name is Fania yang umurnya masih 5 tahun dan sekolah di TK deket rumah saya)Mbak yay ini menantu dari ART saya di Kediri yang uda 20 tahun ikut mama. Suaminya Mbak yay which is anaknya mak'e di kediri sekarang kerja di Jakarta dan mudiknya ke Malang setiap 3-4 bulan sekali. (jadi dulu pas LDR Malang-Aussie suka cerita-cerita juga sama Mbak yay hehehe...)

Jadi saya sekarang melakukan pekerjaan rumah yang biasanya jadi Jatah Mbak yay sendirian. a lil' frustrating sebenernya, secara rumah saya sekarang 2 lantai dan lantai atas itu lumayan juga gedenya.
Pekerjaan yang paling nyebelin adalah mengepel lantai. Why? karena dirumah ini Pel yang makai tongkat itu ga available, jadi terpaksa kalau ngepel rumah kudu manual alias pake pel jongkok. Bagi yang belum pernah atau nggak pernah ngepel jongkok, saya kasih tau kalo ngepel jongkok itu capek buanget! bukan capek aja, tapi capek buanget! Selain itu bikin lutut sakit dan lecet karena gesekan sama lantai.
Itu satu, yang bikin saya sebel lagi kalau mbak yay absen buat mudik atau ada urusan yaitu rumah saya jadi sepi, gelap, dan berdebu.
Buat aku yang suka rumah bersih dan terbiasa pulang kuliah dengan melihat rumah dalam keadaan bersih, kalau rumah kotor itu nyebelin. Nyampe rumah dalam keadaan capek, ngelihat rumah berdebu, belum ada makanan dan gelap itu nyebelin. Bikin tensi naik. Pengen Bentak-bentak.
Dan lagi, kalau ada kuliah sore, biasanya saya Sholat Maghrib di kampus trus langsung pergi bareng temen-temenku. Ketika Mbak yay absen, maka ikut absen juga-lah kegiatan jalan-jalan sore itu. Kenapa? karena saya nggak suka meninggalkan rumah dalam keadaan gelap. Jadi perhatian orang. Mau nitip idupin lampu sama kakak sepupu yang rumahnya di sebelah juga ga mungkin, karena mereka hobby maen sampe lewat jam 9 malem, dan biasanya mbak yay juga yang ngidupin lampu di rumah sebelah. Dan lagi kalau uda nyampe rumah maka malaslah saya balik keluar lagi. Dan ga tenang aja rasanya ninggal rumah dalam keadaan kosong. Jadi ga ikutan temen-temen saya pergi deh.
Kelinci saya juga ikut kena imbas kalau mbak yay pergi gini. Aku kalau ke kampus emang waktunya ga tetep. Kadang pagi, trus bisa pulang dalam 2 jam. Tapi kalau pas saya ngampus dari pagi jam 7 dan pulangnya hampir maghrib karena ke perpus, ngerjain tugas, atau ada apa gitu, kelinci saya kasian. Ga ada yang kasih makan. Secara dia makannya sama kaya manusia. Pagi, Siang, Sore (kadang mau tidur makan juga, ga heran dia ndut kaya saya). Kalau saya pulang sore dan dia liat saya masuk rumah, pasti melonjak-lonjaklah dia karena lapar. Atau kadang2 malah lebih ekstrem, dia tidur telentang dan ga nyaut kalau dipanggil. Nakutin ga tuh.
Dan last, sebel deh kalau mbak yay pulang, karena si Fania a.k.a Nia anaknya itu pasti diajak. Dan kalau ga ada nia dirumah, sepiiiiiiiiii.... Ga ada yang kugodain kalau pulang kuliah, ga ada temen ngabisin es krim di Freezer, Ga ada yang diajakin Balapan naik sepeda sore-sore, ga ada yang dimarah-marahin gara-gara belum bisa baca dengan akhiran -ng,-m,-n,-l, dan -c, ga ada yang diajakin jalan-jalan pagi ke tukang sayur, ga ada yang ngusirin kelinci saya kalau masuk ke kamar mandi.
Ah, pokoknya saya kesepian kalau ga ada Nia. Bahkan tadi Mas Bobby, kakak sepupu yang tinggalnya di samping rumah itu bilang "Eh, ga ada nia sepi ya. Kapan sih baliknya si Nia?" secara mas bob itu paling rajin godain si Nia tiap sore kalau pas dia available di rumah dan ga jaga di rumah sakit.
Orang bilang manusia suka ga sadar kalau sesuatu itu berharga sebelum dia kehilangan, salah tuh kalau dalam konteks postingan ini. Aku menghargai banget keberadaan Mbak yay dan Nia di rumah. Soalnya aku di rumah Malang ini kan sendirian, semua keluarga yang lain di Kediri. Jadi sama Mbak Yay dan Nia lah aku berkeluh kesah tiap hari, pokoknya udah kaya keluarga deh buat aku.
Aku hampir ga pernah bentak mbak yay, (kalau bentak nia pas dia nakal sih sering)pokoknya aku selalu mengusahakan dia betah di rumah ini. Udah terlanjur cocok. Bahkan kalau bisa, pas aku punya waktu luang aku ajak deh mereka refreshing.
Kemaren itu sebelum mudik sempet kurayu-rayu biar ga 10 hari mudiknya. "seminggu aja deh mbak yay", rayuku pas itu. tapi setelah kupikir-pikir kasian juga di Malang terus, ga pernah ketemu keluarganya di Brebes sana. Biarin deh sekali-kali.
Jadi sekarang aku jarang beredar di Lantai 1 karena sepi, nonton tv juga diatas aja deh, sendirian di bawah ga seruuuuu...
Sebenernya intinya aku ini kesepian kalau gag ada mbak yay dirumah. Ya sebel juga sih mesti ngerjain kerjaan rumah sendiri, tapi aku lebih sebel lagi sama rasa sepi ditinggal mbak yay sama nia.
Mbak yay, Nia, aku kangeeeeeeennnn.....

Friendship Award



Dapet Award ini dari nenoneno
Rules:
1. Put the logo in one of your posts
2. Put the link of the blog who has given you this award
3. Give this award to those 10 people who are friendly and inspiring, put their blogs’ links as well
4. Tell them you’ve given this award by leaving a message on their blogs


I'll give this to sara, rani, sasha, Elena and Imaniar
C'grats Guys... :)

Wednesday, May 13, 2009

They're Damn Cute!

Beberapa hari yang lalu dapet message dari sara di shoutbox, disitu ada link, mau buka lupa, lupa, dan lupa terus. akhirnya baru inget buka barusan tadi. (maap ya sara darling, kemaren-kemaren blm sempet mampir ke blog kamu) Dan know what? link itu isinya gambar kelinci-kelinci yang oh-gosh-they-are-damn-cute-and-also gorgeous
ah... sara darling, kamu tau aja aku suka kelinci...

I Love this....

and this....

also this...

and this....

this one to...

and this

oh, i also adore this too

Oh, i love ALL pict at That site!!!
Maybe you all could tell me if u have similar site address. That would impressed me sooooooo much
And this is Cilik. Rabbit of mine


Ngga kalah lucu kan sm gamba-gambar kelinci yang ada di situs itu

Monday, May 11, 2009

10 Things I Wanted to be when I was Younger

1. Lawyer


kayanya keren gitu liat pengacara, di pengadilan, debat sama hakim, dan belain orang-orang yang ga bersalah. Bahkan dulu sempet pengen sekolah hukum, tapi apa daya sang papa yang notabene Sarjana Hukum (tapi bukan pengacara) ga ngijinin, katanya terlalu beresiko buat anak perempuan. Terpaksa deh nurut, kalo nggaq kuliah disuruh bayar sendiri

2.Pink Ranger


Iya, yang Power Ranger itu lo.... Keren gitu liatnya bisa ketemu musuh-musuh monster yang aneh-aneh dan akhirnya (selalu) menang. Soalnya dulu pas masih kecil aku nganggepnya Power Ranger itu ada beneran di Amerika hahaha... Makin gede makin sadar kalo itu cuma film dan ga ada di dunia nyata

3.Doraemon


Ya... ini juga sama kasusnya kaya nomer 2, aku dulu kira Doraemon ini ada beneran di masa depan (di bukunya kan sering ada tulisan megapolis 2014 atau TOkyo tahun 2112) kayanya enak gitu kalo punya temen doraemon. bisa pergi-pergi pke pintu kemana saja, naik mesin waktu, atau bisa minjem alat-alatnya yang banyak dan lucu2 itu. 3 alat doraemon yang pengen banget aku punya: Pintu Kemana Saja, Mesin waktu, sama Kamera Pengganti Baju. Hahaha

4.Detective


Sounds Cool, rite. Tapi ngga deh, secara saya ini paling sebel kalo disuruh mecahin petunjuk-petunjuk atau berdiam di satu tempat dan mengamati satu orang. Bosyeeenn...

5.Sailor Moon


Memimpikan ada Tuxedo Bertopeng bawa bunga mawar jemput aku ke Sekolah. Nyahahaha... Konyol!

6.Architect


Dulu sampai SMA masih tetep bercita-cita ini kalo ga ketrima di Sekolah hukum. Tapi setelah tau bahwa sekolah arsitek itu ruwet nan pusing, dan banyak itungnya (kalo salah itung rumahnya runtuh) gugur sudah cita-cita ini. Dan sekarang saya bersyukur bgt ga jadi sekolah Arsitektur, karena ada salah satu sahabat saya sekolah disana dan dia sering cerita kalo dia jarang tidur lebih dari 4 jam sehari karena tugasnya ampun-ampunan

7.Hacker


Hahahaha... Pekerjaan terlarang, tp buat saya cool bgt. Heran kok bisa sih orang bikin virus yang cuma "gitu doang" tapi bisa bikin yang punya komputer yang segede gitu misuh-misuh (termasuk saya sekarang kalau si lepi kena virus). Dan bisa bikin cheat2 buat game, bisa hack game-game yg tadinya bayar jadi nggak. Yah.. tp ternyata jadi Hacker itu susah, banyak yg kudu dimengerti (kebetulan ada temen saya yang hacker) jadi saya juga menghalau cita-cita ini jauh-jauh

8.Harry Potter


Yeah, kinda... Emang dasar aku suka ngayal sih.... Pas pertama-tama ada Harry Potter (the first book) itu aku msh sekitar kelas 5 kalo ga salah. Inget banget aku bukunya dibeliin papa pas abis dinas dari jakarta. Akhirnya suka ngayal-ngayal sekolah di Hogwarts, mau masuk asrama, ketemu Unicorn, punya sahabat Ron Weasley (he's my fave character) sekolah pake jubah, main salju di halaman, ke hogsmade. Such an awesome things to do!!

9.Artist


Yeah.. Pernah sempet pengen jadi pelukis, pematung dan pengrajin. Tapi setelah sadar kalo tangan ini lemesnya cuma buat nulis dan sms, cita-cita ini terlupakan begitu aja

10. Ambassador (atau paling ngga kerja di kedutaan dengan jabatan oke lah)


Cita-cita saya sampai sekarang. Alasannya yah.. bisa ketemu sama orang banyak dari berbagai asal. Dan kalau bisa sih jalan-jalan gratis ke negara lain. Di Kedutaan Italia Preferable