Lagi-lagi saling kritik antara 2 tokoh ini. Dulu yang pertama megawati bilang pemerintah seperti menari poco-poco, kebijakan maju mundur, dibatalkan lalu disahkan lagi. Sekarang Megawati bilang pemerintah seperti yoyo, naik turun sehingga bikin rakyat bingung. Sedangkan Mr. Presiden membalas dgn berpantun untuk kritikan yoyo ini. Dulu beliau tidak mau mengomentari kritik Bu Mega ttg masalah poco-poco itu, mungkin karena Pak SBY merasa kritik Bu Mega itu terutama dialamatkan pada Mr.Presiden sebagai pembuat kebijakan.
Saya pribadi, menganggap hal itu wajar saja. Karena memang Bu Mega bertujuan mencalonkan diri sbg Presiden, jadi mungkin kritik itu ditujukan untuk menghimpun simpati rakyat yang kurang setuju dgn kebijakan Pemerintahan Pak SBY.
Tapi, menurut saya alangkah baiknya jika kritikan Bu Mega itu diiringi dengan pemberian solusi kepada Pemerintah, bagaimana menurut Bu Mega agar Indonesia bisa menjadi makin maju, jadi tidak hanya memberi kritikan, tapi juga diiringi saran. Karena, bagaimanapun model pemerintahan masa kini, sudah sewajarnya Bu Mega sebagai tokoh politik terkemuka menghormati tiap kebijakan dan juga memberi contoh pada rakyat agar tidak hanya mengkritik, tapi juga memberi saran dan solusi.
Kebijakan yang dikatakan bu mega seperti yoyo itu menurut saya adalah kebijakan harga BBM. Tapi menurut saya yang orang awam ini, kebijakan pemerintah sudah tepat karena harga BBM naik ketika harga minyak dunia naik dan diturunkan memang ketika harga minyak dunia sudah turun, jadi memang sudah seharusnya turun.
Maaf, selain itu menurut saya memang pencapaian pemerintah sekarang ini sedikit lebih baik.
Pak SBY juga seharusnya menanggapi kritik yoyo itu sebagai kritik membangun demi pencapaian pemerintah yang lebih baik lagi di sisa periode 2004/2009.
Jadi, untuk tokoh politik manapun yang akan mendeklarasikan diri. Saya sebagai rakyat yang memandang Tokoh Politik yang tukang obral janji dan No action Talk only adalah tokoh yang tidak pantas dipilih, saya sungguh berharap janganlah mencari simpati dengan saling kritik, hormatilah pemerintah sekarang. Carilah simpati rakyat dengan tindakan nyata yang membuat rakyat indonesia makin maju.
1 comment:
OMONG KOSONG SBY vs BUALAN MEGA
Dengan nama rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono ataupun Megawati menjadikan rakyat sebagai barang dagangan kampanye politik 2009. Satu persatu rangkaian kata hingga terkumpul 41,1jutajiwa(21,92%) rakyat miskin merupakan nilai fantastis untuk dijadikan bahan kampanye.
Lantas, "apakah yang sudah mereka lakukan untuk mengurangi kemiskinan??!!"
"Apakah kebijakan mereka selama ini berpihak pada kemiskinan??!!"
Dan sekarang, demi kekuasaan 2009, mereka menjual nama kita. Semua atas nama dan demi nama rakyat.
"Apakah pantas rakyat dijadikan objek kampanye??!!"
"Apakah rakyat hanyalah bahan pemanis indah peraih kekuasaan??!!"
renungkanlah;
"siapapun presidennya, rakyatlah yang akan menderita, karena rakyat hanyalah tumbal demokrasi"
Post a Comment