Wednesday, September 21, 2016

Kuliner Malang Wajib Coba

Saya bukan foodie, sungguh bukan. Tapi sebagai tukang makan sejati pasti saya punya dong list makanan yang kalau-punya-duit-wajib-dibeli.
10 tahun di Malang kayanya kalau 9 makanan favorit di kota Malang aja kayanya pasti ada ya. Berikut 9makanan yang pasti direkomendasikan kalau ada teman atau saudara main ke Malang, saya nggak mencantumkan alamat dan menu detail ya karena ini bukan review dan saya bukan foodie *dibahas*

1. Rawon Isor Uwit
Rawon ini, kalau ada orang lebay macam saya makan, pasti setuju kalau enaknya tidak terkatakan. Tempatnya sungguh nggak ngawaki kalau kata orang Kediri. Di sebuah halaman rumah tua Jalan Brigjen Slamet Riyadi persis di seberang Indocell.  Harganya sih agak lumayan pricey, kalau seperti di foto itu, nasi kuah rawon, babat, telur dadar, plus es teh manis ditebus dengan uang 23 ribu. Selain rawon ada juga soto dan nasi campur. Babat Telor, Usus Telor, dan Empal telornya guilty pleassure sekali

2. Bakso Cak Hadi Singosari
Bakso ini walaupun tempatnya nyempil dan masuk gang tapi sungguh juara. Sejak saya kenal bakso ini yang adalah langganan bubos (Pak Hadi hobby curhat sama bosku, sampai bubos boleh order bakso sumsum unlimited) lidah saya yang picky sama bakso enak jadi semakin picky. Kalau mau bakso sumsum pesan dulu ya.. nomornya ada di gambar karena kalau go show sumsumnya suka habis. Selain sumsum saya suka buanget tahu baksonya yang lebih enak dari tahu bakso semarang itu

3. Warung Bu Kris

ini adalah franchise dari warung bu kris dari surabaya. Yang bikin nampol disini tentu adalah sambal terasinya. Rasa terasinya kerasa sekali sampai nempel di tangan walaupun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pricey untuk ukuran lalapan. Kalau kesini pesan yang komplit aja bisa dimakan berdua. Saya biasa pesan Nasi+Ayam, bakwan (bakso), tempe, telur dadar minum es sirup habisnya sekitar 50 ribu

4. Nasi Pedas Kaypang
Yang di foto itu adalah menu yang biasa saya pesan. Nasi Pedas Ayam Daging beberapa bulan yang lalu masih 33ribu tapi sekarang sepertinya lebih ya, sudah lama sekali nggak makan disana. Sekarang-sekarang ini lebih sering pesan yang ekonomis, nasi pedas daging tambah toping ayam renyah. 1 piring nasi pedas biasa isinya suun, tahu empis, telur pindang, sedangkan yang komplit ada udang kering dan ikan asinnya. Nasi Pedasnya ada macam-macam, ayam, daging, paru, babat, otot, dan lain sebagainya

5. Sambal Bawang Mbah Jayus
Saya jadi pelanggan sambal bawang ini sejak dia masih berlokasi di gubuk di tanah kosong dekat STIE Malang Kucecwara atau ABM, bukanya limited mulai magrib dan cepat banget habis. Sampai sekarang masih dekat ABM tapi di ruko dengan tempat duduk banyak dan buka dari pagi sampai malam. Dulu yang ngulek masih mbah jayusnya sendiri. Sambal Bawang ini setau saya adalah salah satu yang pertama (saingannya mak par) di malang sebelum sekarang buanyak dan aneka warna sambal bawang.
Sayang, sekarang sambal bawang ini sudah tidak seenak dulu. Dan lauknya luar biasa mahalnya (sayap ayam 9000 men) mungkin karena mahasiswa di malang sekarang kaya-kaya ya jadi dia nggak ragu naikin harga

6. Depot Hoklay


Saya fans berat mie, awal mula di Malang saya nggak berani mampir ke hoklay karena takut nggak halal. Setelah kerja, depot hoklay yang sepelemparan batu dari kantor ini adalah salah satu tempat makan siang di 15 hari pertama setelah gajian. Akhirnya saya tanya ke oomnya "Om ini babi apa bukan" dan dijawab ayam. Ya sudah deh saya makan aja. Kalau makan disini saya biasanya mie bakso, kadang-kadang ganti nasi bakmoy. Pernah adik saya order nasi pancawarna enak juga. Lumpianya, jangan ditanya. Sungguh recomended. Tapi, yang bikin depot ini hits yaitu fosco saya malah nggak terlalu suka. Menurut saya enek. Saya lebih memilih es puding dan limun pakai es. Harganya okelah, untuk depot lawas nggak terlalu mencekik.

7. Pecel Rawon Ngaglik

Jujur walaupun saya rekomendasikan makanan ini tapi saya nggak tega makan pecel rawonnya. Apa sih Pecel Rawon itu? Pecel rawon itu yaitu Nasi pecel yang disiram kuah rawon.Harganya 8 ribu rupiah. Kata temenku yang makan ini enak, enak banget. Tapi tetep nggak tega makannya. Warung ini bukanya tengah malam mulai jam 11 malam

8.Rawon Kiroman
Rawon lagi? Ya ini makanan kesukaannku bro. hahaha.. Rawon ini kalau tanpa lauk macam-macam masih terjangkau lah harganya. 15 ribu 1 porsi dengan irisan daging yang besar-besar. Warung ini termasuk warung lama yang terkenal, tempatnya kecil jadi kalau jam makan siang agak perjuangan cari kursi disini. Rawonnya enak tapi bukan favorit karena cita rasanya cenderung manis. Selain rawon ada makanan macam-macam, Kare Ayam, Nasi Sop, Nasi Campur

9. Semur Gang Buntu
Ini termasuk hidden gem-nya kota Malang nih. Warungnya nyempil gang di sebelah toko mie Gloria Jalan Zainul Arifin. Semur ini enak suwer nggak bohong. Rasanya seger dan pas. Selain semur warung ini jual nasi sop lauk ayam yang ayamnya super gurih. Nggak ada yang ngalahin pokoknya se-Malang raya

Demikianlah review ini, saya males nulis kalau kulinernya mainstream kaya Rawon nguling atau bakso President. Selamat Mencoba

Xoxo,
Ajeng

Wednesday, September 7, 2016

Cerita Sakit 2 Jilid

Ini sekarang lagi musim apa ya? Kayanya musim nggak jelas karena kalau di Malang udaranya super dingin tapi mataharinya menyengat panasnya dan suka tiba-tiba hujan yang pakai acara angin. Kalau sepoi-sepoi sih okelah.. tapi ini anginnya beneran yang kenceng sampai di sela-sela daun pintu dan jendela itu bunyi siut siut gitu

Hubungannya apa deh cuaca sama sakit 2 jilid? Oh ada, jelas ada...

Jadi ceritanya tanggal 5 bulan agustus kemarin itu jalan-jalan ke Singapura (trip reportnya ada, di draft.blame this sakit 2 jilid, everyone hahaha) sampai Indonesia itu minggu malam banget dan karena landingnya di Surabaya, papa seperti biasa nggak tega anak gadisnya ini naik travel sendiri ke Malang, maka disuruhlah pulang bareng jemputan ke Kediri dan baru besok subuhnya ke Malang naik travel. Yasudahlah diturutin aja kak, daripada si Papa khawatir. Jadilah, landing jam 10 malam lanjut urus bagasi dan perjalanan pulang ke Kediri itu jam 11, sampai kediri jam setengah 2 pagi dan jam 3 pagi dijemput travel. Besoknya ngantor jam 7 (padahal biasanya jam 8) karena ada acaranya Kementerian. Seharian sih nggak berasa sama sekali capek, tapi begitu sampai rumah cuma sempat mandi dan makan, lalu tepar setepar-teparnya sampai besoknya lagi. I would say mampus is not a good word but that night, mampus was literally an exact word that time.

Liburan itu seneng ya, capek tapi seneng. Tapi.. pulang dari Singapura itu luar biasa capeknya. Mungkin karena gagal move on nggak mau pulang pengen liburan terus dan disana berteman akrab sama jalan kaki selain naik bus dan MRT sedangkan di Indonesia ke Alfa Midi depan perumahan aja naik motor jadi sampai rumah itu capeknya berasa banget, sekujur badan berasa pegal linu dan kaku. Yang biasanya ogah pijet refleksi karena geli, jadinya langsung berangkat ke tempat refleksi dan pijet kaki pundak. Pegal linu kaki dan pundakku menopang badan dan ranselku. Belum selesai kak jalan-jalannya, hari jumatnya bu bos ajak 1 kantor pergi ke sumber maron di Kepanjen yang semacam semi river tubing. Karena kesempatan piknik sungguh sayang dilewatkan, tentu ikut nyemplung ya. Pakai acara kecebur, kepleset, dan jatuh 2 kali pas di air terjun mini itu. Jatuhnya bukan jatuh biasa, jatuhnya kebanting yang beneran. Pas disana sih ketawa-ketawa, pas sampai rumah baru tau lebam besar banget di paha dan tangan.

Jatuhnya di air terjun itu pas manjat mau duduk di aliran airnya
Setelah pulang dari sumber maron itu sudah berasa nggak enak badan, mulai terasa pilek dan sakit tenggorokan tapi malah cuek pergi jalan-jalan, makan es krim, dan skip minum obat. Sudah deh hari seninnya, suara berubah jadi kodok dan hidung rasanya kaya ingusnya ngumpul semua di pangkal nggak mau turun. Kalau tidur nafasnya harus pakai mulut dan badan mulai meriang. Begitu terus hampir 10 hari, malah pakai acara mimisan yang menyebabkan Papa Mama panik nyuruh tes lab. Ternyata hasil lab-nya oke dan pas ketemu Kakak Sepupu yang spesialis THT disuruh minum obat andalan yang namanya Rhinos. Berangkat deh beli di guardian yang belinya bisa nggak pake resep, setelah minum 2 biji sembuh.

Sembuh kan jadi selesai ceritanya? Lho kan sudah dibilang kalau sakitnya 2 jilid. Masih ada lanjutannya kakak

Pas udah merasa enakan, pulang deh ke Kediri. Di rumah udah minum air es dari dispenser kulkas, malah nambah es batu yang di sebelahnya. Karena merasa itu airnya galonan jadi nggak apa deh minum es batu itu (jadi es batunya itu dari dispenser yang built in langsung di kulkasnya, kalau ditekan langsung keluar jadi airnya langsung dari galon aqua yang nyambung sama dispenser itu) malah tidur bareng si ragil yang lagi flu di dalam kamar ber AC.

Sampai malang masih baik-baik aja, malah cium-cium ponakan bayi yang lagi flu. Dengan songongnya bilang "kan aku abis flu, nggak mungkin ketularan lagi" ternyata hari rabunya berasa kaya mau pilek lagi malah pakai acara pusing. Pas pulang kediri weekend kemarin muntah-muntah pakai acara demam sampai dibeliin bye-bye fever sama adik ipar tengah malam (terimakasih Daddy Munir, selamat ya abis ini jadi Daddy). Sampai hari ini masih ada lho flunya padahal minum obat teratur dan stop sama sekali minum es (tapi kalau minum u c 1000 dan yakult tetep maunya yang dingin :p) malah yang jilid 2 ini selain demam ada mualnya juga, setiap makan apa aja, enak maupun nggak enak rasanya mual dan makanannya balik ke tenggorokan yang menyebabkan jackpot. Mau makan banyak atau sedikit tetap jackpot, muntah-muntah sampai terasa asam lambungnya.

Karena sudah empet sakit, akhirnya ke dokter klinik dan doktenya nggak mau dong ngasih suntik atau obat. Katanya aku sakit 2 jilid karena stress kebanyakan pikiran. Percuma diobati karena kalau tetep mikir yang nggak-nggak bakalan tetep nggak sembuh. Obatnya istirahat, suplemen, vitamin C dan masalahnya diselesaikan. Ah elah dokter sok tau amat yaa hahahaha

Yasudahlah, kita lihat nanti. Doakan aku sembuh ya biar bisa nyelesaiin tulisan tentang Singapura dan pergi piknik lagi


Cheers,
Ajeng