Sunday, October 30, 2016

Cerita Serem

Cerita ini sengaja banget dibuat dalam rangka memeriahkan halloween. 3 cerita di dalam post ini semuanya pengalaman pribadi di masa lalu ketika saya masih SMA dan menginjak kuliah, bandel, kadang suka bolos mata pelajaran sampai roknya sobek karena dikejar-kejar guru sholatnya bolong-bolong (huh, sekarang juga masih bolong-bolong) nggak tau kenapa dan bagaimana saya dulu sensitif banget dengan serem-sereman semacam ini yang kemudian berhenti sendiri sejak masuk kuliah. Dulu, ketika saya sensitif sama hal-hal beginian saya nggak takut serem-sereman beda sama sekarang yang nonton film serem aja tutup mata tutup kuping tutup kepala kalau bisa nggak usah pakai nonton sekalian.

Satu

Ini terjadinya masa awal kuliah. Jaman saya dulu ospeknya 3 kali, Ospek Universitas, Fakultas, dan jurusan. Nah acara di coban talun ini lupa saya termasuk outingnya atau apa, yang jelas semua Maba FIA sejurusan saya waktu itu dibawa kemping kesana.
Coban talun itu ceritanya air terjun, tapi kita kempingnya di semacam camping ground yang letaknya di pelataran luas banyak pohon-pohonnya. Camping groundnya itu semacam tempat landai di tengah-tengah. di depannya jurang dan diatasnya bukit. Jalan buat naik ke bukit itu ada di sebelah kamar mandi.

Nah malam-malam hari setelah selesai acara makan kita semua masuk tenda. Saya waktu itu sakit, lupa sakit apa, kalau nggak salah sih panas demam jadi nggak ikut acara renungan malam. Renungan malam itu ceritanya duduk di depan api unggun sambil dengerin cerita senior-senior tentang pengalaman dunia perkuliahan dan cerita dosen-dosen dan seputar kampus.

Waktu itu kalau nggak salah 1 tenda isinya sekitar 20-an anak cewek. Karena sakit, saya di tenda bareng 2 orang anak tapi mereka tidur di ujung-ujung tenda agak jauh sama saya. Temen tidur saya kanan dan kiri ikut acara renungan malam semua. Karena nggak ada teman jadi saya tidur, karena capek siangnya naik truk bak terbuka dan trekking ke air terjun, tidurnya sangat nyenyak. Ketika lagi asyik tidur, tiba-tiba badan saya rasanya dingin semua. Beneran dingin kaya dimasukkan kedalam freezer daging (iya saya pernah masuk freezer daging yang besar itu). Padahal saya tidur posisinya selimutan, pakai celana 2 lapis dan baju juga 2 lapis, sarung tangan, topi, dan kaos kaki. Waktu itu sih cuek, karena hawanya memang beneran dingin dan ditambah sedang nggak enak badan jadi ya diam aja dan tidur lagi.

Nggak lama kemudian sepertinya acara renungan malam selesai karena ada langkah-langkah banyak di sekitar tenda. Langkahnya itu berderap keras seperti tentara mau berangkat perang dan ada suara "woi woi woi"kaya neriakin musuh. Saya masih tetap diam dan nggak bergerak karena saya kira kakak-kakak angkatan saya iseng bercanda di sebelah tenda saya.

Beberapa waktu kemudian saya baru ingat, tenda cewek itu adanya di tengah-tengah  dikelilingi tenda cowok dan panitia. dan di sebelah tenda saya itu nggak ada tempat yang memungkinkan ada orang masuk bahkan menderapkan kaki kecuali orang itu badannya setipis triplek karena tenda itu dibangunnya mepet antara satu dengan yang lain. Saya masih tetap diam dan bergerak walaupun agak merinding dan masih kedengaran suara acara dari area sekitar api unggun lewat speaker yang tandanya acaranya belum selesai.

Singkat cerita, acara renungan malam itu selesai. Mulai ada teman-teman yang kembali ke tenda dan kali ini tenang saja tanpa suara langkah yang berderap. Teman tidur saya kanan dan kiri (maaf banget lupa ini siapa sudah nyaris 10 tahun bro) belum kembali.

Lalu ada suara berisik di depan tenda dan ada suara-suara orang buka penutup "pintu"tenda. Eh, kok sebut-sebut nama Ajeng ajeng ada apa ya?

Beberapa saat kemudian, ada orang yang mendekati saya, mungkin karena mengira saya tidur dia duduk di sebelah saya sambil nempelin tangan ke kening saya. Setelah saya buka mata ternyata teman-teman saya berkerumun di dekat saya. Melihat saya buka mata, mereka kompak menghela nafas lega dan nanya äpa saya baik-baik saja.

2 teman saya kemudian cerita, setelah acara renungan malam banyak cewek-cewek jalan ke kamar mandi, karena antriannya panjang, 1 kamar mandi digunakan oleh 2 orang maka masuklah teman saya berdua. Keluar dari kamar mandi, katanya ada saya berdiri di jalan menuju bukit yang adanya di sebelah kamar mandi. Lalu saya melambaikan tangan memanggil mereka berdua dan setelah mereka mendekat saya yang berdiri di jalan setapak itu mengajak mereka naik ke atas bukit lewat jalan itu.
Reaksi pertama tentu saya bengong. Wong saya daritadi kedinginan di dalam tenda dan nggak pergi kemana-mana sama sekali. Dan lagi, ngapain juga saya ngajak naik bukit malam-malam. Untung aja 2 teman saya itu nggak nurut dan ikut naik.

Kalau kata mereka sih, saya yang berdiri di jalan setapak itu pakai baju yang sama dengan saya waktu itu cuma suaranya berat seperti orang pilek. Mereka kira itu benar-benar saya karena bajunya sama.

Beberapa waktu kemudian ada kakak angkatan yang masuk tenda dan menyuruh kami tidur setelah sebelumnya membaca doa. Lalu dia mendekati saya dan memperingatkan saya untuk terus berdzikir karena diperkirakan ada makhluk halus yang menyerupai saya berusaha mengajak teman-teman saya "pergi"'

Yang saya heran, kenapa ya itu makhluk halus menjelma jadi saya? Kurang ajar banget kan 

Dua

Suatu ketika saya hobby banget nongkrong di radio. Waktu itu kalau nggak salah jaman SMA kelas 2. Ceritanya dulu pada masa itu pacar saya penyiar radio (ehem) jadi saya seringkali setelah dijemput les nemenin dia siaran kalau jam siarannya sore.

Jadi kita berdua itu dulu suka nongkrong di teras sambil makan bareng, saya ingat banget waktu itu lepas magrib dan kita lagi makan soto langganan yang ada di depan radio itu. Di teras itu ada kusi yang menghadap parkiran motor dan tembok lebar berwarna putih.

Kita berdua makan sambil ngobrol, lupa ngobrol apa. Yang jelas nggak tau kenapa saya tiba-tiba lihat ke tembok putih lebar di depan itu.

Tenyata, ada mbak-mbak baju putih lagi nongkrong diatas tembok itu sambil ngeliatin kita berdua (atau saya aja?) langsung dong saya towel itu mas di sebelah dan tentu saya menanyakan pertanyaan yang pasti akan ditanyakan semua orang kalau ada cewek nongkrong di atas tembok
saya :"eh, itu cewek ngapain ya diatas tembok?"
mas sebelah " mana ada cewek di atas tembok? nggak ada apa-apa"
langsung saya terdiam dong, lha wong jelas-jelas saya lihat itu si mbak duduk diatas tembok sambil liatin saya. Wajahnya si mbak ya wajah cewek gitu, nggak tau punggungnya bolong atau nggak. Nggak ada darah-darahnya atau lebamnya dan bajunya putih bersih yang bahannya melambai-lambai ala hijabers jaman sekarang.

Mas sebelah lanjut makan, saya lupa lanjut makan atau nggak, yang dulu-dulu nggak usah diinget-inget (apasih) pokoknya saya ingat saya ngelihatin mbak itu terus sampai akhirnya dia bergerak dan.. terbang.

Iya terbang.. beneran terbang yang kaya burung posisi badannya. Jadi nggak tegak berdiri tapi posisi terbang, tau kan? Dan sampai sekarang saya masih ingat wajahnya itu tetap sambil ngelihatin saya, untungnya nggak sambil ketawa ngikik

Dia terbang dari ujung tembok satu ke ujung lainnya lalu dia menclok di ujung tembok satunya dan... ilang. Langsung deh saya super parno, takut kalau dia ngilang dan muncul lagi di sebelah saya. Kaburlah saya ke dalam dan kemudian kalau nggak salah saya ngacir pulang. Untung si mbak gak ngikut

Tiga

Kalau kisah ketiga ini paling absurd sekaligus paling nggak enak diingat karena melibatkan Kepala tanpa tubuh
Saya dulu sekolah di SMA paling favorit se-Kediri, walaupun SMA nya paling bagus, jaman saya sekolah dulu gedungnya sungguh tua. Gedung induknya itu peninggalan jaman belanda dan dipertahankan seperti itu. Bahkan saking dipertahankannya, jaman saya sekolah bagian depannya ya mirip seperti foto jadul ini. Cerita hantu di gedung induk itu banyak banget, terutama melibatkan mbak yang bunuh diri di lantai 3 gedung induk (aduh siapa ya nama mbaknya yang terkenal seantero sekolah dan alumninya, lupa!) dan menghantui lantai 3 dan cerita hantu cewek yang hobby menghantui tandon air sekolah dekat lapangan basket dan serombongan makhluk hobby "pesta" di gedung induk

Ceritanya saya lagi ikut acara pondok romadhon di sekolah. Jaman saya pondok romadhon itu nginep, tapi nginepnya nggak di gedung induk tapi di bangunan kelas baru yang ada di dekat lapangan. Nah, di depan kelas tempat nginap itu ada koridor yang di ujungnya ada kamar mandi dan sebelumnya ada ruang karawitan. Saya waktu itu sedang halangan jadi pas teman-teman ngaji malam saya melipir di pojok. Ngajinya lama kalau nggak salah intinya saya nggak tahan pengen pipis dan karena nggak ada teman saya terpaksa pergi ke kamar mandi di ujung koridor itu sendirian
Sebelumnya diceritain dulu deh koridor itu bentukannya gimana. Ini jaman dulu ya, jaman saya sekolah. Kayanya kalau sekarang sekolah saya itu bagus deh udah nggak kaya dulu lagi. Jadi koridor itu terbuka, nggak ada atapnya jadi kalau lihat keatas ya langit pemandangannya, koridor bangunan kelas sama koridor di depan ruang karawitan itu beda, koridor yang depan ruang karawitan itu agak naik posisinya jadi nggak lurus yang bisa kelihatan dari depan kelas.

Jadi singkat cerita, saya berangkat ke kamar mandi sendirian. Kebelet, bro. Jalan lah saya sambil bawa senter. Sebenarnya daerah situ nggak gelap banget, tapi parno aja.

Sampai di tangga yang mau naik ke koridor ruang karawitan itu saya denger suara "buk" persis suara barang jatuh gitu. Pas itu sih saya sudah ngefreeze dan nggak mau lanjut jalan. Mau balik lewat koridor satunya yang depan perpustakaan kok sama aja seremnya. Ya udah, tanggung ini lanjut jalan deh.

Ternyata oh ternyata..pas sampai ke ujung tangga yang cuma sekitar 3-5 step itu ada suara buk kedua
saya otomatis lihat dong kearah suara itu

Ternyata



ya ampun saya masih sebel banget kalau ingat ini

Beberapa langkah di depan saya ada sesuatu yang bulat tergeletak. Saya sungguhan mengira itu kelapa ternyata setelah dilihat lebih seksama (penasaran, bro) ternyata setelah damati, itu adalah kepala, kepala orang. Nggak tau kepala manusia atau apa yang jelas itu kepala. Beneran kepala, yang ada rambut dan wajahnya tapi geletakan di lantai nggak ada badannya.

Dan dia meringis

ke arah saya!

Sial banget kan saya, dan lagi badan ini rasanya beneran kaya beku gitu nggak bisa bergerak. Jadi sempet banget liat meringisnya itu agak lama.
Begitu nggak freeze lagi langsung lari balik ke kelas, sama sekali lupa kalau kebelet. Dan abis itu badan rasanya lemeeeeess banget.
Nggak berani cerita ke siapa-siapa karena takut pada panik. Besoknya, setelah terang langitnya saya baru cerita sama kakak kelas yang ada disitu. Dan, disuruh berdoa aja. Yaelah.. dari kemarin abis liat yang ada doa terus mbak hahaha


Sekarang, saya sudah nggak pernah sama sekali lihat serem-sereman macam begini. Kalau di rumah sekarang yang di Malang paling suka denger langkah-langkah diatas genteng. Tapi ya, dianggep aja kucing jalan-jalan diatap.
Dan lagi, saya sekarang penakut kelas berat. Mana berani saya nonton conjuring yang valak-valak itu. Pada nonton bareng di pojok aja saya melipir pasang headset nontonin vlog.

Makanya say sih heran kalau ada orang berburu hantu dan sengaja pengen lihat yang serem. Kalau saya sih ogah bro



Cheers,
Ajeng

Monday, October 10, 2016

Tentang Lipstik

Saya itu daridulu suka lipstik, dari segala macam beauty product menurut saya sih lipstik yang paling banyak macamnya dan paling enak dimacam-macamin. Nggak seperti produk buat mata atau wajah, lipstik bisa dengan gampang dipakai. Tinggal pulas dan beres sudah.
Dulu saya pecinta berat maybelline, apa-apa maybelline nggak mau beli yang lain. Lipstik pun begitu maybelline pokoknya. Saya emang begitu sih sukanya, kalau terlanjur suka sama sesuatu suka tutup mata nggak mau melihat yang lain.
Tapi saya masih rasional juga sih, beli lipstik yang harganya masuk akal. Kalau semacam Kyle yang 600 ribu itu sih nggak lah ya. Mending dibeliin yang lain. Dibeliin jordana yang juara bertahan itu, atau the balm atau NYX SMLC yang lipstik sejuta umat itu (Lagi mupeng Shade Roma yang oh-so-georgeus)
Beberapa waktu yang lalu saya iseng mencomot lipstik yang ada di pouch secara Random

9 Lipstik itu dipilih benar-benar random dan asal comot. Bukan karena paling favorit atau paling bagus. Ada sih yang difavoritin banget tapi bukan karena itu dipilihnya
ini swatchnya

1.Maybelline Colour Sensational 175 Bit of Berry
  • Harga : 79.900
  • Beli Di : Hypermart (waktu itu diskon tapi lupa diskon berapa)
  • Yay or Nay ? Yay banget. Lipstik ini salah satu andalanku yang duduk di meja kantorku. warnanya pink ke arah ungu tapi banyak pink-nya. Salah satu lipstik mauve ku yang paling baguus. Tapi  Seperti aku bilang diatas, Aku itu cinta berat sama Maybelline terutama seri lipstiknya yang tube ungu ini. Sampai punya 5 biji
2. NYX SMLC 33 Manila
  • Harga : SGD 12
  • Beli Di  : Sephora ION @ Orchard
  • Yay or Nay ? Nay Buat shade ini. Waktu itu cobanya di sephora, dibawah terang lampu warnanya keliatan cantik banget. Ternyata, kalau dipakai di bawah matahari bikin wajahku kelihatan kusam dan lusuh karena kalah sama warna lipstiknya. Ini warnanya cenderung oranye terang. NYX SMLC itu sepertinya memang lebih pigmented yang warna yang agak gelap, sekali pulas langsung nutup bibir. Kalau shade manila ini harus pulas beberapa kali baru nutup bibir, dan karena SMLC ini nggak bagus kalau layering, jadi hasilnya suka kurang rata
 3 Make Over Ultra Hi Matte 005 Champagne Rose
  • Harga : 70.000
  • Beli Di : Golden Kediri
  • Yay or Nay ? Yay. Lipstik ini teksturnya creamy yang enak banget. Tapi memang musti harus pakai lipbalm dulu sebelum dipakai karena dia berasa dryingnya. Karena kemasannya yang langsing itu lipstik ini gampang patah. Beberapa waktu lalu jatuh, dan patah dalamnya

4. LA Girl Matte Flat Velvet Lipstik, Shade: Bliss
  • Harga : 60.000
  • Beli Di : Online di makeuppuccino.com
  • Yay or Nay ? Nay. Super drying, bikin bibir pecah-pecah hanya beberapa jam setelah dipulas dan rasanya berat kaya di vacuum bibirnya. Lipstiknya juga nggak pigmented, harus berkali-kali pulas baru keluar warnanya. Ada bonus lipbalmnya tapi useless karena lipbalmnya keras nggak enak dipakai. Sejak beli nggak pernah dipakai lagi. Untung murah

5. Purbasari Matte Lipstik 86 Topaz
  • Harga : 79.900
  • Beli Di :Toko Raya, Jalan Pasar Besar Malang
  • Yay or Nay ? Yay and Nay. Yay banget buat tekstur dan enak dipakainya. Purbasari so far adalah the best matte lipstik yang pernah dicoba. Ringan nggak kaya pakai lipstik aja gitu. Malah yang shade baru, 91-95 lebih enak lagi, sepertinya mereka memperbaiki formulanya karena malah lebih ringan dari shade yang lama

6. LT Pro Velvet Matte Lipstik 102 Deep Red
  • Harga : 139.900
  • Beli Di : Hypermart Malang Town Square
  • Yay or Nay ? Yay. Super yay! Lipstik ini itu lembut dan pigmented. Di bibirku jatuhnya merah yang pas, nggak ketuaan atau kemudaan. Dia bagus banget dipakai buat make up pesta, bikin finish look makeupnya cantik dan wajah cerah. Hasilnya nggak pure matte lebih kearah satin. Totally love this one, I'd wear this one on my own wedding day.

7. MaybellineVelvet Matte MAT1
  • Harga : 119.000 (Jaman awal keluar dia mahal abis, sekarang cuma sekitar 89.900 kayanya)
  • Beli Di : Guardian MOG
  • Yay or Nay ? Yay and Nay. Yay for the colour shade, nay for texture and pigmentation. Lipstik ini cair banget dan susah ngeset. Aku punya 3, MAT1, 5, dan 11 dan semuanya sama. Teksturnya yang terlalu cair bikin nggak langsung ngeset ketika dipulas. Jadi ada bagian bibir yang nggak ketutup lipstik. Lipstik ini kayanya liquid lipstik maybelline yang keluar di awal jadi mungkin formulanya masih coba-coba. Tapi MAT1 ini warnanya cantik parah dan setelah ngeset hasilnya lebih kearah satin jadi nggak keliatan kering bibirnya

8.The Body Shop Colour Crush 101
  • Harga :129.900
  • Beli Di :Bodyshop TP waktu diskon 40%
  • Yay or Nay ? Yay. Mungkin karena ini bodyshop ya, lipstiknya super mosturizing. Kayanya udah ada bahan-bahan pelembabnya yang bikin bibir nggak kering sama sekali.

9. Revlon Ultra HD Matte Obsession
  • Harga :110.000
  • Beli Di : Counter Revlon, Matahari Kediri Town Square
  • Yay or Nay ? Yay. Teksturnya sama kaya liquid lipstik yang lain, nggak terlalu cair macam maybelline lebih kental. Karena warnanya pink terang, jadi pulasnya harus hati-hati biar nggak terlalu tebal di bibir. Lipstik ini anehnya, transfer dan stainnya banyak, tapi awet banget. Kemasannya yang gendut agak makan tempat di pouch makeup tapi.

Ps: Review yay or nay ini didasarkan pengalaman pribadi, untuk dipakai sendiri dan hanya produk yang spesifik disebutkan disini. Setiap orang tentu punya preferensi dan selera berbeda dalam memilih produk dan shade yang disukai





Wednesday, September 21, 2016

Kuliner Malang Wajib Coba

Saya bukan foodie, sungguh bukan. Tapi sebagai tukang makan sejati pasti saya punya dong list makanan yang kalau-punya-duit-wajib-dibeli.
10 tahun di Malang kayanya kalau 9 makanan favorit di kota Malang aja kayanya pasti ada ya. Berikut 9makanan yang pasti direkomendasikan kalau ada teman atau saudara main ke Malang, saya nggak mencantumkan alamat dan menu detail ya karena ini bukan review dan saya bukan foodie *dibahas*

1. Rawon Isor Uwit
Rawon ini, kalau ada orang lebay macam saya makan, pasti setuju kalau enaknya tidak terkatakan. Tempatnya sungguh nggak ngawaki kalau kata orang Kediri. Di sebuah halaman rumah tua Jalan Brigjen Slamet Riyadi persis di seberang Indocell.  Harganya sih agak lumayan pricey, kalau seperti di foto itu, nasi kuah rawon, babat, telur dadar, plus es teh manis ditebus dengan uang 23 ribu. Selain rawon ada juga soto dan nasi campur. Babat Telor, Usus Telor, dan Empal telornya guilty pleassure sekali

2. Bakso Cak Hadi Singosari
Bakso ini walaupun tempatnya nyempil dan masuk gang tapi sungguh juara. Sejak saya kenal bakso ini yang adalah langganan bubos (Pak Hadi hobby curhat sama bosku, sampai bubos boleh order bakso sumsum unlimited) lidah saya yang picky sama bakso enak jadi semakin picky. Kalau mau bakso sumsum pesan dulu ya.. nomornya ada di gambar karena kalau go show sumsumnya suka habis. Selain sumsum saya suka buanget tahu baksonya yang lebih enak dari tahu bakso semarang itu

3. Warung Bu Kris

ini adalah franchise dari warung bu kris dari surabaya. Yang bikin nampol disini tentu adalah sambal terasinya. Rasa terasinya kerasa sekali sampai nempel di tangan walaupun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pricey untuk ukuran lalapan. Kalau kesini pesan yang komplit aja bisa dimakan berdua. Saya biasa pesan Nasi+Ayam, bakwan (bakso), tempe, telur dadar minum es sirup habisnya sekitar 50 ribu

4. Nasi Pedas Kaypang
Yang di foto itu adalah menu yang biasa saya pesan. Nasi Pedas Ayam Daging beberapa bulan yang lalu masih 33ribu tapi sekarang sepertinya lebih ya, sudah lama sekali nggak makan disana. Sekarang-sekarang ini lebih sering pesan yang ekonomis, nasi pedas daging tambah toping ayam renyah. 1 piring nasi pedas biasa isinya suun, tahu empis, telur pindang, sedangkan yang komplit ada udang kering dan ikan asinnya. Nasi Pedasnya ada macam-macam, ayam, daging, paru, babat, otot, dan lain sebagainya

5. Sambal Bawang Mbah Jayus
Saya jadi pelanggan sambal bawang ini sejak dia masih berlokasi di gubuk di tanah kosong dekat STIE Malang Kucecwara atau ABM, bukanya limited mulai magrib dan cepat banget habis. Sampai sekarang masih dekat ABM tapi di ruko dengan tempat duduk banyak dan buka dari pagi sampai malam. Dulu yang ngulek masih mbah jayusnya sendiri. Sambal Bawang ini setau saya adalah salah satu yang pertama (saingannya mak par) di malang sebelum sekarang buanyak dan aneka warna sambal bawang.
Sayang, sekarang sambal bawang ini sudah tidak seenak dulu. Dan lauknya luar biasa mahalnya (sayap ayam 9000 men) mungkin karena mahasiswa di malang sekarang kaya-kaya ya jadi dia nggak ragu naikin harga

6. Depot Hoklay


Saya fans berat mie, awal mula di Malang saya nggak berani mampir ke hoklay karena takut nggak halal. Setelah kerja, depot hoklay yang sepelemparan batu dari kantor ini adalah salah satu tempat makan siang di 15 hari pertama setelah gajian. Akhirnya saya tanya ke oomnya "Om ini babi apa bukan" dan dijawab ayam. Ya sudah deh saya makan aja. Kalau makan disini saya biasanya mie bakso, kadang-kadang ganti nasi bakmoy. Pernah adik saya order nasi pancawarna enak juga. Lumpianya, jangan ditanya. Sungguh recomended. Tapi, yang bikin depot ini hits yaitu fosco saya malah nggak terlalu suka. Menurut saya enek. Saya lebih memilih es puding dan limun pakai es. Harganya okelah, untuk depot lawas nggak terlalu mencekik.

7. Pecel Rawon Ngaglik

Jujur walaupun saya rekomendasikan makanan ini tapi saya nggak tega makan pecel rawonnya. Apa sih Pecel Rawon itu? Pecel rawon itu yaitu Nasi pecel yang disiram kuah rawon.Harganya 8 ribu rupiah. Kata temenku yang makan ini enak, enak banget. Tapi tetep nggak tega makannya. Warung ini bukanya tengah malam mulai jam 11 malam

8.Rawon Kiroman
Rawon lagi? Ya ini makanan kesukaannku bro. hahaha.. Rawon ini kalau tanpa lauk macam-macam masih terjangkau lah harganya. 15 ribu 1 porsi dengan irisan daging yang besar-besar. Warung ini termasuk warung lama yang terkenal, tempatnya kecil jadi kalau jam makan siang agak perjuangan cari kursi disini. Rawonnya enak tapi bukan favorit karena cita rasanya cenderung manis. Selain rawon ada makanan macam-macam, Kare Ayam, Nasi Sop, Nasi Campur

9. Semur Gang Buntu
Ini termasuk hidden gem-nya kota Malang nih. Warungnya nyempil gang di sebelah toko mie Gloria Jalan Zainul Arifin. Semur ini enak suwer nggak bohong. Rasanya seger dan pas. Selain semur warung ini jual nasi sop lauk ayam yang ayamnya super gurih. Nggak ada yang ngalahin pokoknya se-Malang raya

Demikianlah review ini, saya males nulis kalau kulinernya mainstream kaya Rawon nguling atau bakso President. Selamat Mencoba

Xoxo,
Ajeng

Wednesday, September 7, 2016

Cerita Sakit 2 Jilid

Ini sekarang lagi musim apa ya? Kayanya musim nggak jelas karena kalau di Malang udaranya super dingin tapi mataharinya menyengat panasnya dan suka tiba-tiba hujan yang pakai acara angin. Kalau sepoi-sepoi sih okelah.. tapi ini anginnya beneran yang kenceng sampai di sela-sela daun pintu dan jendela itu bunyi siut siut gitu

Hubungannya apa deh cuaca sama sakit 2 jilid? Oh ada, jelas ada...

Jadi ceritanya tanggal 5 bulan agustus kemarin itu jalan-jalan ke Singapura (trip reportnya ada, di draft.blame this sakit 2 jilid, everyone hahaha) sampai Indonesia itu minggu malam banget dan karena landingnya di Surabaya, papa seperti biasa nggak tega anak gadisnya ini naik travel sendiri ke Malang, maka disuruhlah pulang bareng jemputan ke Kediri dan baru besok subuhnya ke Malang naik travel. Yasudahlah diturutin aja kak, daripada si Papa khawatir. Jadilah, landing jam 10 malam lanjut urus bagasi dan perjalanan pulang ke Kediri itu jam 11, sampai kediri jam setengah 2 pagi dan jam 3 pagi dijemput travel. Besoknya ngantor jam 7 (padahal biasanya jam 8) karena ada acaranya Kementerian. Seharian sih nggak berasa sama sekali capek, tapi begitu sampai rumah cuma sempat mandi dan makan, lalu tepar setepar-teparnya sampai besoknya lagi. I would say mampus is not a good word but that night, mampus was literally an exact word that time.

Liburan itu seneng ya, capek tapi seneng. Tapi.. pulang dari Singapura itu luar biasa capeknya. Mungkin karena gagal move on nggak mau pulang pengen liburan terus dan disana berteman akrab sama jalan kaki selain naik bus dan MRT sedangkan di Indonesia ke Alfa Midi depan perumahan aja naik motor jadi sampai rumah itu capeknya berasa banget, sekujur badan berasa pegal linu dan kaku. Yang biasanya ogah pijet refleksi karena geli, jadinya langsung berangkat ke tempat refleksi dan pijet kaki pundak. Pegal linu kaki dan pundakku menopang badan dan ranselku. Belum selesai kak jalan-jalannya, hari jumatnya bu bos ajak 1 kantor pergi ke sumber maron di Kepanjen yang semacam semi river tubing. Karena kesempatan piknik sungguh sayang dilewatkan, tentu ikut nyemplung ya. Pakai acara kecebur, kepleset, dan jatuh 2 kali pas di air terjun mini itu. Jatuhnya bukan jatuh biasa, jatuhnya kebanting yang beneran. Pas disana sih ketawa-ketawa, pas sampai rumah baru tau lebam besar banget di paha dan tangan.

Jatuhnya di air terjun itu pas manjat mau duduk di aliran airnya
Setelah pulang dari sumber maron itu sudah berasa nggak enak badan, mulai terasa pilek dan sakit tenggorokan tapi malah cuek pergi jalan-jalan, makan es krim, dan skip minum obat. Sudah deh hari seninnya, suara berubah jadi kodok dan hidung rasanya kaya ingusnya ngumpul semua di pangkal nggak mau turun. Kalau tidur nafasnya harus pakai mulut dan badan mulai meriang. Begitu terus hampir 10 hari, malah pakai acara mimisan yang menyebabkan Papa Mama panik nyuruh tes lab. Ternyata hasil lab-nya oke dan pas ketemu Kakak Sepupu yang spesialis THT disuruh minum obat andalan yang namanya Rhinos. Berangkat deh beli di guardian yang belinya bisa nggak pake resep, setelah minum 2 biji sembuh.

Sembuh kan jadi selesai ceritanya? Lho kan sudah dibilang kalau sakitnya 2 jilid. Masih ada lanjutannya kakak

Pas udah merasa enakan, pulang deh ke Kediri. Di rumah udah minum air es dari dispenser kulkas, malah nambah es batu yang di sebelahnya. Karena merasa itu airnya galonan jadi nggak apa deh minum es batu itu (jadi es batunya itu dari dispenser yang built in langsung di kulkasnya, kalau ditekan langsung keluar jadi airnya langsung dari galon aqua yang nyambung sama dispenser itu) malah tidur bareng si ragil yang lagi flu di dalam kamar ber AC.

Sampai malang masih baik-baik aja, malah cium-cium ponakan bayi yang lagi flu. Dengan songongnya bilang "kan aku abis flu, nggak mungkin ketularan lagi" ternyata hari rabunya berasa kaya mau pilek lagi malah pakai acara pusing. Pas pulang kediri weekend kemarin muntah-muntah pakai acara demam sampai dibeliin bye-bye fever sama adik ipar tengah malam (terimakasih Daddy Munir, selamat ya abis ini jadi Daddy). Sampai hari ini masih ada lho flunya padahal minum obat teratur dan stop sama sekali minum es (tapi kalau minum u c 1000 dan yakult tetep maunya yang dingin :p) malah yang jilid 2 ini selain demam ada mualnya juga, setiap makan apa aja, enak maupun nggak enak rasanya mual dan makanannya balik ke tenggorokan yang menyebabkan jackpot. Mau makan banyak atau sedikit tetap jackpot, muntah-muntah sampai terasa asam lambungnya.

Karena sudah empet sakit, akhirnya ke dokter klinik dan doktenya nggak mau dong ngasih suntik atau obat. Katanya aku sakit 2 jilid karena stress kebanyakan pikiran. Percuma diobati karena kalau tetep mikir yang nggak-nggak bakalan tetep nggak sembuh. Obatnya istirahat, suplemen, vitamin C dan masalahnya diselesaikan. Ah elah dokter sok tau amat yaa hahahaha

Yasudahlah, kita lihat nanti. Doakan aku sembuh ya biar bisa nyelesaiin tulisan tentang Singapura dan pergi piknik lagi


Cheers,
Ajeng

Sunday, August 21, 2016

Singapura (untuk kesekian kalinya) 2016 Day 1

Sombong banget judulnya, bro hahaha
Tapi ini beneran, ke Singapura 5 Kali tapi di negara sekecil itu yang saking kecilnya dijuluki the red dot masih ada aja tempat yang belum didatangi.
Clark Quay misalnya, ke Singapura berkali-kali selalu bikin itinerary makan dan nongkrong disana, tapi ada.. aja hal yang bikin tidak terlaksana
Berangkat ke Singapura kali ini nawaitunya adalah memperbaharui foto-foto yang dulu belum berjilbab jadi sekarang berjilbab. Dangkal, yeah i know
Kali ini menginap di daerah Bugis, tepatnya di Kampong Glam setelah 4 kali kesana orchard melulu orchard melulu.Review hotelnya ditulis di trip advisor disini. Partner Tripnya Azaria si Bungsu, dan Nabil si Calon adik ipar bungsu
Squad


Day 1

Demi alasan pengiritan hotel, mulailah hunting flight yang berangkatnya paling pagi dan pulangnya paling malam di hari minggu. Papa yang dari dulu selalu dan nggak pernah nggak naik China airlines kalau ke Singapura langsung menyuruh beli ini nggak usah mikir lama-lama. Katanya percuma kalau beli budget flight mendarat disana malam dan balik ke Indonesia pagi/siang, boros di hotel.
China airlines ini berangkat dari Surabaya jam 05.55 pagi. Terakhir ke Singapura, flight ini masih include makanan (yang menunya ada 2 pilihan) dan in flight entertainment. Tapi sekarang, makanan masih ada tapi tanpa pilihan dan inflight entertainmentnya sudah nggak ada. Pesawatnya juga yang konfigurasi duduknya 3-3 dan bukan 2-4-2 kaya dulu lagi. Yang berubah juga, dulu mendarat dan terbangnya di terminal 1 Changi (i looooove the kinetik rain) tapi sekarang di terminal 3. Biar ganti pemandangan ya kakak..
Menu sarapan China Airlines

Sampai di Singapura, langsung ke ticket office di terminal 2 Changi airport. Pake acara kesasar dan harus muter tapi karena energinya masih full, senang-senang aja sih. Selain itu ticket office ini antriannya astaga sungguh luar biasa. Waktu itu sekitar setengah jam lebih antri STP aja.
 Kenapa nggak beli EZ Link? Pertimbangannya adalah STP itu unlimited buat naik Bus dan MRT kemana Aja di Singapura (Kecuali Sentosa Ekspress). Kalau EZ Link kan harus Top Up sedangkan STP tarif Flat SGD 30 termasuk SGD 10 deposit yang akan dikembalikan ketika return kartunya. 20 SGD unlimited sih menurut saya yang pemalas mikir biaya transport dari sini kesana berapa dan males top up, itu murah. maka dibelilah STP.


Terminal 3 Changi
 
Singapore Tourist Pass
Dari terminal 2 transit di Tanah Merah lalu ganti kereta turun di stasiun Lavender. Karena Aliwal itu adanya di daerah Kampong Glam jadi lanjut naik bis. Sebenernya di Lavender ke Kampong Glam ini bisa sih jalan kaki karena letaknya di tengah antara stasiun Lavender dan Bugis, tapi karena bawa koper besar sudah pasti malas duluan jalan. Waktu naik bis ini nyasar lagi, harusnya dari stasiun lavender harusnya lewat underpass ke halte yang di seberang, tapi kita naik dari depan stasiun. Kesasar deh. Akhirnya nyebrang lagi lalu naik bis ke arah selanjutnya. Kesasar sambil geret koper gede gitu nggak seru ya.

Sampai di hotel, sambil nunggu Nabil yang sholat jumat kita pergi beli makan ke Zam-zam restoran. Disekitar Aliwal Park Hotel itu banyak banget penjual makanan melayu. Nasi Padang, Briyani, Chineese Food, Sushi, sampai warteg ala singapura ada. Hotelnya juga beneran walking distance dari Masjid Sultan dan Kampong Glam. Karena #SingaporeGoals nya Nabil adalah makan Nasi Briyani, maka beli lah itu seharga 6.50 sebungkus. Aku dan Ira makan Nasi Briyani Ayam sebungkus berdua, Nabil makan briyani Daging. Nasi Briyani ini, kalau buat cewek cukup dimakan sebungkus berdua karena porsinya sungguh besar. Tapi, out of all things, yang the best adalah Es Tea-nya (Es Tea di singapura itu artinya teh susu ya) sampai di hotel itu sekitar jam 12 yang panasnya sungguh terik. Minum es tea itu sungguh surga. Dan rasa es tea yang di zam-zam itu lebih enak, beda dari yang lain
Briyani Porsi Besar
Selesai Nabil sholat jumat dan makan siang, kita jalan ke Masjid Sultan yang nggak nyampe 100 meter jauhnya. Di belakang hotel pas itu Malay Herritage Center. Lihat deh itu di fotonya kelihatan banget ya panas terik membara karena fotonya diambil pas kita balik beli makan dari zam-zam resto. Tapi karena energinya masih full abis makan nasi briyani jadi Hajar aja deh.
Malay Herritage Center


tuh.. ada masakan padang (tapi nggak doyan)
Jadi di Masjid Sultan ini cuma keliaran di luarnya dan di sekitar Arab Street. Karena datang siang di hari jumat jamnya sholat Jumat jadi masjidnya ditutup buat kunjungan umum.  Sebenarnya pengen Sholat Jamaah Subuh disini, tapi karena mendadak Palang Merah Indonesia dan Nabil juga nggak bisa bangun pagi jadi batal deh. Hari kedua sempat pengen mampir sholat isya tapi balik dari sentosa sudah malam jadi masjidnya dikunci deh. Tapi kata Nabil yang sholat Jumat disini, Masjidnya bagus.
Tujuan selanjutnya adalah Garden By The Bay dengan misi memperbaharui foto dari Skyway Garden By The Bay. Tujuan utamanya memang itu karena kita nggak masuk ke Flower Dome dan Cloud Forest. Dari hotel kita naik bis ke MRT Bugis (padahal deket cuma 300 m. This is why we need STP) dan naik MRT jalur biru ke Bayfront
eh warna bajunya mirip ya

Garden By the bay, aku masih selalu terkagum-kagum dengan supertree-nya. Apalagi setelah kenal National Geographic dan megastructurenya, betapa bikin GBtB itu ruwet dan nggak mudah, menghitung kubah dan kaca flower dome yang butuh riset bertahun-tahun lamanya.
Entrance free?  Kalau cuma keliaran di luarnya nggak ada entrance fee, tapi kalau main ke dalam cloud forest dan flower dome harus bayar 20 dollar sekali masuk. Kalau naik ke skyway bayarnya 8 dollar. Sayang GBtB ini alur jalannya nggak jelas ya, nggak ada petunjuk harus kemana dulu dan lihat apa dulu, alurnya museum angkut aja lebih jelas daripada ini.
OCBC Skyway
"menanam" supertree ini pakai hitungan yang rumit ternyata

can you spot the famous Flyer?
Setelah dari GBtB kita balik lagi ke Bayfront. Dari GBtB ke stasiun MRT itu harus jalan lumayan jauh lewat lorong warna-warni yang lumayan banget berasa di kaki. Lalu naik MRT jalur biru ke Dhobby Ghaut lalu pindah jalur merah ke.... Orchard Road hahaha klasik banget ya tujuannya. Tapi ke Singapura nggak ke Orchard buat makan uncle ice cream dan dengerin suara burung-burung yang pulang ke pohon pas sore itu rasanya ada yang kurang. Mainstream ya sudahlah yang penting hatiku bahagia. nggak usah terlalu dipikirin.
lorongnya

orchardnya

es krimnya
 Karena turun di MRT Somerset jadinya berkeliaran dulu di mall-nya. Aku nemu jilbab bagus banget di zara yang harganya lebih murah nyaris separo daripada disini (super yay). Keluar dari somerset melipir ke H&M lanjut ke food opera ION buat makan
aku sungguh nggak bagus dalam mereview. Lupa aja dong chickeen drumstick dan chicken rice nama tempat belinya apa. Pokoknya di food court ION
Tadinya trip report ini mau 1 part, tapi aku capek aja dong nulisnya. Besok lagi ya (hah besok? bikin 1 part aja berminggu-minggu :p)


See ya soon,

Ajeng