Sombong banget judulnya, bro hahaha
Tapi ini beneran, ke Singapura 5 Kali tapi di negara sekecil itu yang saking kecilnya dijuluki the red dot masih ada aja tempat yang belum didatangi.
Clark Quay misalnya, ke Singapura berkali-kali selalu bikin itinerary makan dan nongkrong disana, tapi ada.. aja hal yang bikin tidak terlaksana
Berangkat ke Singapura kali ini nawaitunya adalah memperbaharui foto-foto yang dulu belum berjilbab jadi sekarang berjilbab. Dangkal, yeah i know
Kali ini menginap di daerah Bugis, tepatnya di Kampong Glam setelah 4 kali kesana orchard melulu orchard melulu.Review hotelnya ditulis di trip advisor
disini. Partner Tripnya Azaria si Bungsu, dan Nabil si Calon adik ipar bungsu
|
Squad |
Day 1
Demi alasan pengiritan hotel, mulailah hunting flight yang berangkatnya paling pagi dan pulangnya paling malam di hari minggu. Papa yang dari dulu selalu dan nggak pernah nggak naik China airlines kalau ke Singapura langsung menyuruh beli ini nggak usah mikir lama-lama. Katanya percuma kalau beli budget flight mendarat disana malam dan balik ke Indonesia pagi/siang, boros di hotel.
China airlines ini berangkat dari Surabaya jam 05.55 pagi. Terakhir ke Singapura, flight ini masih include makanan (yang menunya ada 2 pilihan) dan in flight entertainment. Tapi sekarang, makanan masih ada tapi tanpa pilihan dan inflight entertainmentnya sudah nggak ada. Pesawatnya juga yang konfigurasi duduknya 3-3 dan bukan 2-4-2 kaya dulu lagi. Yang berubah juga, dulu mendarat dan terbangnya di terminal 1 Changi (i looooove the kinetik rain) tapi sekarang di terminal 3. Biar ganti pemandangan ya kakak..
|
Menu sarapan China Airlines |
Sampai di Singapura, langsung ke ticket office di terminal 2 Changi airport. Pake acara kesasar dan harus muter tapi karena energinya masih full, senang-senang aja sih. Selain itu ticket office ini antriannya astaga sungguh luar biasa. Waktu itu sekitar setengah jam lebih antri STP aja.
Kenapa nggak beli EZ Link? Pertimbangannya adalah STP itu unlimited buat naik Bus dan MRT kemana Aja di Singapura (Kecuali Sentosa Ekspress). Kalau EZ Link kan harus Top Up sedangkan STP tarif Flat SGD 30 termasuk SGD 10 deposit yang akan dikembalikan ketika return kartunya. 20 SGD unlimited sih menurut saya yang pemalas mikir biaya transport dari sini kesana berapa dan males top up, itu murah. maka dibelilah STP.
|
Terminal 3 Changi |
|
Singapore Tourist Pass |
Dari terminal 2 transit di Tanah Merah lalu ganti kereta turun di stasiun Lavender. Karena Aliwal itu adanya di daerah Kampong Glam jadi lanjut naik bis. Sebenernya di Lavender ke Kampong Glam ini bisa sih jalan kaki karena letaknya di tengah antara stasiun Lavender dan Bugis, tapi karena bawa koper besar sudah pasti malas duluan jalan. Waktu naik bis ini nyasar lagi, harusnya dari stasiun lavender harusnya lewat underpass ke halte yang di seberang, tapi kita naik dari depan stasiun. Kesasar deh. Akhirnya nyebrang lagi lalu naik bis ke arah selanjutnya. Kesasar sambil geret koper gede gitu nggak seru ya.
Sampai di hotel, sambil nunggu Nabil yang sholat jumat kita pergi beli makan ke Zam-zam restoran. Disekitar Aliwal Park Hotel itu banyak banget penjual makanan melayu. Nasi Padang, Briyani, Chineese Food, Sushi, sampai warteg ala singapura ada. Hotelnya juga beneran walking distance dari Masjid Sultan dan Kampong Glam. Karena #SingaporeGoals nya Nabil adalah makan Nasi Briyani, maka beli lah itu seharga 6.50 sebungkus. Aku dan Ira makan Nasi Briyani Ayam sebungkus berdua, Nabil makan briyani Daging. Nasi Briyani ini, kalau buat cewek cukup dimakan sebungkus berdua karena porsinya sungguh besar. Tapi, out of all things, yang the best adalah Es Tea-nya (Es Tea di singapura itu artinya teh susu ya) sampai di hotel itu sekitar jam 12 yang panasnya sungguh terik. Minum es tea itu sungguh surga. Dan rasa es tea yang di zam-zam itu lebih enak, beda dari yang lain
|
Briyani Porsi Besar |
Selesai Nabil sholat jumat dan makan siang, kita jalan ke Masjid Sultan yang nggak nyampe 100 meter jauhnya. Di belakang hotel pas itu Malay Herritage Center. Lihat deh itu di fotonya kelihatan banget ya panas terik membara karena fotonya diambil pas kita balik beli makan dari zam-zam resto. Tapi karena energinya masih full abis makan nasi briyani jadi Hajar aja deh.
|
Malay Herritage Center |
|
tuh.. ada masakan padang (tapi nggak doyan) |
Jadi di Masjid Sultan ini cuma keliaran di luarnya dan di sekitar Arab Street. Karena datang siang di hari jumat jamnya sholat Jumat jadi masjidnya ditutup buat kunjungan umum. Sebenarnya pengen Sholat Jamaah Subuh disini, tapi karena mendadak Palang Merah Indonesia dan Nabil juga nggak bisa bangun pagi jadi batal deh. Hari kedua sempat pengen mampir sholat isya tapi balik dari sentosa sudah malam jadi masjidnya dikunci deh. Tapi kata Nabil yang sholat Jumat disini, Masjidnya bagus.
Tujuan selanjutnya adalah Garden By The Bay dengan misi memperbaharui foto dari Skyway Garden By The Bay. Tujuan utamanya memang itu karena kita nggak masuk ke Flower Dome dan Cloud Forest. Dari hotel kita naik bis ke MRT Bugis (padahal deket cuma 300 m. This is why we need STP) dan naik MRT jalur biru ke Bayfront
|
eh warna bajunya mirip ya |
Garden By the bay, aku masih selalu terkagum-kagum dengan supertree-nya. Apalagi setelah kenal National Geographic dan megastructurenya, betapa bikin GBtB itu ruwet dan nggak mudah, menghitung kubah dan kaca flower dome yang butuh riset bertahun-tahun lamanya.
Entrance free? Kalau cuma keliaran di luarnya nggak ada entrance fee, tapi kalau main ke dalam cloud forest dan flower dome harus bayar 20 dollar sekali masuk. Kalau naik ke skyway bayarnya 8 dollar. Sayang GBtB ini alur jalannya nggak jelas ya, nggak ada petunjuk harus kemana dulu dan lihat apa dulu, alurnya museum angkut aja lebih jelas daripada ini.
|
OCBC Skyway |
|
"menanam" supertree ini pakai hitungan yang rumit ternyata |
|
can you spot the famous Flyer? |
Setelah dari GBtB kita balik lagi ke Bayfront. Dari GBtB ke stasiun MRT itu harus jalan lumayan jauh lewat lorong warna-warni yang lumayan banget berasa di kaki. Lalu naik MRT jalur biru ke Dhobby Ghaut lalu pindah jalur merah ke.... Orchard Road hahaha klasik banget ya tujuannya. Tapi ke Singapura nggak ke Orchard buat makan uncle ice cream dan dengerin suara burung-burung yang pulang ke pohon pas sore itu rasanya ada yang kurang. Mainstream ya sudahlah yang penting hatiku bahagia. nggak usah terlalu dipikirin.
|
lorongnya |
|
orchardnya |
|
es krimnya |
Karena turun di MRT Somerset jadinya berkeliaran dulu di mall-nya. Aku nemu jilbab bagus banget di zara yang harganya lebih murah nyaris separo daripada disini (super yay). Keluar dari somerset melipir ke H&M lanjut ke food opera ION buat makan
|
aku sungguh nggak bagus dalam mereview. Lupa aja dong chickeen drumstick dan chicken rice nama tempat belinya apa. Pokoknya di food court ION |
Tadinya trip report ini mau 1 part, tapi aku capek aja dong nulisnya. Besok lagi ya (hah besok? bikin 1 part aja berminggu-minggu :p)
See ya soon,
Ajeng
No comments:
Post a Comment