Monday, March 30, 2009

Harus Bisa- Dr. Dino Patti Djalal



Buku berjudul Harus Bisa! Seni Kepemimpinan a la SBY ini ditulis oleh Dr. Dino Patti Djalal. Dino tadinya terkenal sebagai diplomat di Deplu RI sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Staf Khusus sekaligus Juru Bicara Kepresidenan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk urusan luar negeri.
Buku ini dibagi menjadi 6 bagian besar:

1. Memimpin dalam Krisis
2. Memimpin dalam Perubahan
3. Memimpin Rakyat dan Menghadapi Tantangan
4. Memimpin Tim dan Membuat Keputusan
5. Memimpin di Pentas Dunia
6. Memimpin Diri Sendiri

Jujur, Buku ini adalah buku serius (dalam arti menunjang materi kuliah saya , karena semester ini saya mengambil Mata Kuliah Leadership atau Kepemimpinan) yang selesai saya baca dalam satu hari. Dan dluar kebiasaan saya yang paling ogah mengulang membaca buku materi kuliah saya, saya malah mengulang membaca buku ini sebanyak 3 kali.
Buku ini adalah Buku serius yang pertama saya bawa ketika saya ke kamar mandi, menunggu mie instant saya matang, duduk di depan kandang kelinci, bahkan buku ini juga saya bawa ketika saya ngafe di Mall, dan saya baca ketika saya berdiri dalam antrian di 21 cineplex.
Bab Favorit saya adalah Bab 11 Memimpin = menghormati para pendahulu. Di bab ini diceritakan bagaimana Presiden SBY begitu menghargai Presiden-presiden pendahulunya. Di Istana Negara sekarang terdapat barang-barang kesayangan dari Presiden terdahulu yang tidak pernah dilakukan atau dipajang oleh Presiden Pendahulu SBY. Juga diceritakan kebijakan SBY yang tidak pernah menjelek-jelekkan pendahulunya dalam semua Komunikasi Publik.
Ada juga Percakapan SBY-Andi Malarangeng- Dino Patti Djalal yang kelak jika saya menjadi pemimpin (amin) ingin sekali saya terapkan dalam diri saya.

Saya teringat suatu makan siang bersama Presiden dan Andi Malarangengdi Istana Negara. Entah bagaimana pembicaraan berbalik arah menjadi sikap SBY jika kelak tidak menjadi Presiden
SBY: "tidak apa-apa. Semua pemimpin ada masanya. Kalau masa bakti saya sudah habis, saya harus berhenti. Saya harus siap dan Ikhlas menerimanya. Mengapa? karena selama mengemban tugas dan amanah saya telah melakukan yang terbaik. Saya yakin Allah SWT dan sejarah akan mencatat sekecil apapun hati, pikiran, dan upaya saya untuk memajukan negeri ini.
Andi Malarangeng menanyakan apa yang akan beliau lakukan nanti
SBY: Jadi Warga negara yang baik. Saya, Insya Allah tidak akan mengganggu siapapun yang akan memimpin negeri ini kemudian. Karena saya tahu menjadi Presiden, terlebih pada masa Transformasi ini sangat tidak mudah. Justru saya ingin tetap berkontribusi pada kebaikan bangsa kita"
Dino Patti Djalal bertanya: "Tapi tidak mungkin kan bapak duduk-duduk du rumah saja setelah menjadi warga biasa. Apa Bapak ada Keinginan khusus?"
SBY:"saya ingin membangun perpustakaan dengan buku-buku yang cukup, agar bersama teman-teman bisa membicarakan apa saja yang dapat kita lakukan untuk rakyat, membantu Presiden dn Pemerintah yang sedang menjalankan Tugasnya
- Dikutip dari Buku Harus Bisa (seni Memimpin ala SBY) oleh Dr. Dino Patti Djalal, Bab 11 Halaman 100-101

Selain kalimat diatas, masih banyak sekali yang membuat saya salut sekali Pada sosok Pak SBY
Di buku ini juga diceritakan bagaimana seorang SBY mempunyai naluri yang kuat dalam pengambilan keputusan. Semula orang boleh bertanya-tanya, mengapa SBY mengambil keputusan demikian yang kadang-kadang membuat orang yang tidak mengerti masalah akan tercengang.Dengan nalurinya yang kuat, diungkapkan dengan informasi yang ada, SBY bisa membuat putusan yang tepat, tanpa menunggu-nunggu. Karena kalau mesti menunggu keadaan akan semakin bertambah parah.
Misalnya Keputusannya mengunjungi aceh pada 2 hari setelah Tsunami. Aau keputusannya menaikkan harga BBM dan memberikan subsidi BLT (subsidi BLT inilah kebijakan SBY yang menurut saya paling tidak tepat dari semua kebijakan beliau. tapi setelah membaca buku ini baru saya mengerti kenapa begitu)
Diceritakan pula, bagaimana SBY yang seorang Presiden selalu ingin tepat janji dan tepat waktu. Beliau selalu siap 10 menit sebelum acara dimulai.
Di dalam Buku ini juga ada foto-fotonya. dan Foto Favorit saya ada di halaman 392-393 yang menggambarkan Presiden duduk di Ruang Sidang OKI di senegal dimana ruangan itu masih kosong melompong karena Pemimpin negara Lain belum datang.
Ada juga kisah Nada, anak kecil korban tsunami yang sukses menjadikan SBY "kurir surat" Baru kali ini saya berkaca-kaca waktu membaca buku Leadhership.
Ada satu lagi kata-kata dalam buku ini yang membuat saya angkat jempol yaitu "Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tahu berterima kasih pada negara lain yang membantu kita"

Saya membaca buku ini bukan karena saya Pecinta SBY (tapi saya akui saya memang salut pada beliau). Saya juga membaca buku Pak Wimar Witoelar tentang Gus Dur, membaca buku tentang Pak Harto dan Pak Karno, Buku tentang Bu Mega dan Pak Habibie juga saya Baca. Karena memang menurut saya, semua Presiden yang pernah atau sedang memimpin Indonesia adalah orang-orang terbaik yang memang ditakdirkan memimpin bagsa kita. Jadi bukan SBY saja yang baik, semua baik. walaupun dengan kebijakan dan jalannya masing-masing.
Jadi, sudah sepatutnya menurut saya siapapun Presiden dan pemerintah yang sedang memimpin dan menjalankan tugas, dari golongan manapun, dari partai manapun, sudah sepantasnya sebagai rakyat kita mendukung dengan sepenuh hati.
Seorang pemimpin dipilih untuk ditaati dan bukan Untuk dicela. Benar, tidak??

Banyak orang (termasuk kakak saya) yang menganggap buku ini Kampanye SBY dan Partai Demokrat. (salah satunya mungkin karena sampul depannya warna biru) tapi saya pribadi tidak menganggap demikian, Karena saya membaca buku ini bukan untuk mengetahui kebaikan SBY bersama Partainya. melainkan untuk mengetahui bagaimana sih seluk beluk kepemimpinan Presiden, cara mengambil keputusan sehari-hari pertimbangannya dalam pengambilan keputusan darurat, dan sama seperti ketika saya membaca buku Wimar Witoelar yang berjudul "No Regrets" saya merasa salut sekali, Betapa besar beban seorang Presiden, Berfikir tentang rakyat, kebijakan Luar Negeri, Belum lagi jika ada bencana seperti yang terjadi di Situ Gintung, atau Tsunami pad 2004.

Buku ini sungguh layak dibaca. Terutama bagi teman-teman seangkatan saya yang sedang getol-getolnya berjuang untuk menjadi Generasi Masa Depan yang dapat Memajukan Indonesia, juga sangat layak dijadikan Referensi bagi Caleg-caleg yang sedang getol mengumbar janji Kampanye diluar sana. atau oleh anggota DPR/DPRD yang terhormat.
Rencananya kalau saya pulang kampung, saya akan bawa buku ini dan menyuruh Papa saya membaca sampai selesai agar beliau menjadi semakin arif dalam memimpin pegawai di dinasnya.
Dan berkat buku ini, tugas mata kuliah Leadhership saya dapat nilai A! Hore.....

10 comments:

nengbiker said...

haha akhernya sampe 3x ya ^^
episode yahukimo.. yakuhimo.. rrrr.. itu yg bener apa ya, aku seneng bacanya.
semoga selalu panen dan ga ada lagi gizi buruk di sana

Ajeng Sueztika Constitusia said...

oh iya, nyang di papua mpe anjlok pesawatnya itu ya?? ho'oh.. seru...

Stephanie Zen said...

waaah, jadi terinsipirasi buat baca juga deh :)

ayu susanti aditya said...

buku ini emang menginspirasi gw, khususnya masalah kepemimpinan, gimana caranya seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan dengan bijak , bukan tepat.
wah, seneng dong jeng dapet A, gak sia2 belajar dari buku itu.

Pak Dhe Wicak said...

jadi pengen baca juuga nih..
kapan hari cuma lihat previewnya bentar di gramed
salam kenal yach

Anastasia said...

Pertama kali tau tentang buku ini dari acara Harus Bisa yg di tv itu jeng.
Skarang setelah baca postingan ini, aku jadi pengen banget beli jeng..

Ajeng Sueztika Constitusia said...

Steph: mBaca deh steph, keren bukunya! Kalo luarnya Pak SBY kan ada tuh di tipi. ini cerita behind the scene-nya. Biar kita tau kalo jd presiden itu mumet

Ayu: Sudah baca bukunya kan yu? Paling suka Part mana?? Iya, aku juga kaget lo. Dapet extra credit juga karena ceritain buku ini d dpn kelas. hehehe...

Pak Dhe Wicak: Baca dong... biar tau seluk beluk pembuatan kebijakan... seru... baca buku ini bikin nyadar bahwa Presiden jugamanusia. hehehe....

Anas: oh, yg d trans itu?? aku mlh g nntn.. kelewatan pas waktu itu... *ihik*
Beli... ayo beli.... bagus...!!

Zainal Abidin said...

hei,

wah ternyata suka juga yah?
salam kenal dari Surabaya.

Emang buku-nya bagus sekali! :)

Ajeng Sueztika Constitusia said...

Zainal Abidin: wah, cinta sekali saya sama buku ini. bagus....

Anonymous said...

saya jadi ngeFANS dengan Pak DINO. gara-gara baca buku beliau "HARUS BISA". sya jadi ingin melihat ekspresi wajah Pak DINO ketika Beliau dan teman-teman dimarahi Pak SBY saat Pembenahan list PIDATO pak SBY yang Belum Rampung itu... heheheh