Sunday, June 7, 2009

Target

Saya ini kan punya semacam Organizer, isinya macem-macem, jadwal kuliah, catetan tugas, catetan deadline, nomer hape dosen-dosen, bahkan catetan kuliah yang masih versi corat-coret. Nah di Organizer itu juga ada catetan Target hidup saya, targrt tahun 2000 sekian sampai 2000 sekian, target lulus kuliah, target waktu ngerjain tugas, bahkan target waktu nyelesaiin deadline dan skripsi dan sks lulus.
Talking about that orgy, my friends always says that i'm too ambitious with my life. Aku selalu sudah punya ancang-ancang mata kuliah apa yang bakalan aku ambil di semester depan sebelum UAS selesai, atau bahkan sebelum UTS. Jadi ketika temen-temenku masih garuk-garuk kepala pas isi KRS aku udah santai, tinggal klik klik aja.
Dan Percaya ga sih, dengan aku punya target gitu banyak assignment-ku sudah selesai jauh-jauh hari sebelum deadline, dan malam hari sebelum deadline ketika temen-temenku pada sms "gosh, i'm sick with this ASS-ignment, jeng" or "S**T this Sucking Lecture, this assignment is killing me" "or, Jan**K, mari opo ora ki tugasku sesuk jeng... baru dapet 2 halaman" aku santai-santai nntn TV, pergi karaokean, baca novel, atau nonton dvd sambil ngemil.
Target, menurutku adalah suatu hal yang bisa kita jadikan landasan dalam mencapai tujuan hidup. Kan kita ga mungkin hidup di titik yang sama terus, harus ada kemajuan dan peningkatan. Misalnya, kita ada target selesai nulis skripsi dalam bab 1,2,3 dalam 3 bulan hal itu lebih baik daripada tidak punya target sama sekali.
Karena dengan adanya target itu kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan hal itu sesuai target. Ketika sudah 1 bulang berlalu dan kita masih males ngerjain bab 1 target itu akan menjadi semangat kita karena kita seperti punya garis batas yang semakin dekat mengejar kita. Sedangkan kalau kita ga punya target? ketika satu bulan kita masih malas ngerjain bab 1, kita akan semakin menunda dan menunda mengerjakan skripsi itu karena kita merasa mempunyai aktu yang tidak terbatas. Baru terasa menyesal ketika melihat teme-temen sidang proposal dan bab 1 kita bahkan belum selesai.
Target, bukanlah suatu hal yang harus ditakuti. Kalau ngga tercapai memang sedih sih. tapi anggap aja itu excuse, asal jangan berkali-kali. Kalau aku, sekali targetku ga tercapai aku bakalan berusaha lebih keras gimana caranya biar lain kali ga terulang. Jadi ya, semacam life lesson gitu deh.
Aku pernah beberapa kali ga bisa mencapai apa yang aku tulis, misalnya masalah Magang, ya oke itu bukan salahku pribadi, melainkan kesalahan teknis. Masalah target tugas juga gitu, ada beberapa yang lewat dan harus dikerjain last minutes, tapi aku ga kapok nulis dan memperbaiki targetku yang lama.
Tapi tentu aja kita harus bisa bedain ya, nulis target yang realistis sama yang nggak realistis. Kita harus bisa mengukur diri, kira-kira dengan waktu segitu kita bisa ga nyelesaiin, bisa atau ngga nepatin. Jangan pernah nulis target misalnya "aku bakalan selesai skripsi dalam waktu 1 bulan. Bab 1-5" kalau itu bukan taget namanya tp dreaming. Atau "Umur 22 aku harus keliling dunia" padahal umur 22 kan baru lulus kuliah dan lagi hectic2nya cari kerja. If ur parents just as rich as Aburizal Bakrie it's ok to wish it. If they don't then don't u ever dare to dream that high.
Dan dengan nulis target itu aku jadi lebih punya banyak waktu buat melakukan hal-hal yang kata temenku ga penting such as FB'an, Plurking, Twittering, Blogging, reading novels, polyvore, etc. Dan kebanyakan dari mereka heran, gimana caraku mengatur waktu ketika di kampus temen-temenku lagi hectic ngerjain tugas dan aku malah asik FB'an dan nulis ini. Haha... good luck guys, tugasku uda ta kumpulin dari jam 7.30 tadi
Dan juga, jangan pernah takut bikin target. Karena target itu bisa memacu kita to be better person. Dengan membaca target hidup yang dulu-dulu kita tulis dan mana yang tercapai dan tidak ya lumayan bisa jadi bahan Introspeksi
So Target make easier to get. Fight!

3 comments:

Hasih said...

Wah, gara-gara postingan Ajeng, jadi punya sebuah pelajaran hidup lagi nich, kalau kita harus optimis, walau udah mengalami kegagalan harus terus berusaha sekuat tenaga n jangan pernah menunda pekerjaan, semangaat!

Nindy Hardjadinata said...

SETUJU MBAAAAAAAAAAAAKK!!!
Target is important. Well, in my opinion at least.

Apalagi kalo tugas2 padet dengan deadline yang sangat tidak manusiawi. Paling nggak kita harus nyicil dikit2 ya kan?

Nah, kemarin aku baru aja berkonflik (ciahh istilahnya) ama partner tugasku gara2nya mereka nggak kerja2 juga di saat waktu ngerjain udah mepet banget. Otomatis aku pasang muka jutek dan serius sendiri, smp ujung2nya kluar juga kata, "Ya wes jangan ngomong aja..." dgn nada ketus. Biar.

Maksudku ngajakin kerja bareng waktu itu biar malemnya kita bisa istirahat ato ngerjain tugas yg lain (di mata kuliah yg ga aku ambil bareng mereka), ehh mereka malah kayak ga niat ngerjain gitu. Ya udah, aku tinggal mereka begitu bagianku selese. Bodo!


kok jadi curhat begini...


Pokoknya target and planning is essential :]

Titish said...

Inspiring entry for a procrastinator like me =P
Thank you =)